SOLOPOS.COM - Yohana Yembise (wikipedia.org)

Pemerkosaan di Bengkulu dengan korban gadis 14 tahun menyita perhatian luas masyarakat.

Solopos.com, JAKARTA – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise menyebut ada faktor kesalahan orangtua di kasus pemerkosaan. Dia mencontohkan kasus pemerkosaan remaja 14 tahun di Bengkulu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kasus, yang salah adalah orangtua, pengasuhan orangtua. Orangtua sudah beberapa hari di kebun. Bagaimana mau memperhatikan anak itu?” kata Yohana saat rapat bersama Komisi VIII di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (30/5/2016).

Menurut Yohana, kondisi di keluarga mempengaruhi kasus kekerasan seksual. Oleh sebab itu, dia meminta agar ada tindakan ke keluarga.

“Sanksi ke orang tua harus kita perhatikan juga,” ungkapnya.

Dalam pemaparannya, Yohana menyebutkan bahwa saat ini ada 25.000 gambar pornogafi yang terkait anak beredar. Dia menganggap kondisi sudah darurat.

“Ini krisis pornografi, narkoba, miras. Krisis perhatian terhadap anak dan krisis law enforcement,” ungkapnya.

Menurutnya, tokoh adat dan tokoh agama juga berperan untuk mencegah kekerasan seksual terhadap anak. Yohana menyebut kementeriannya juga tidak diam saja.

“Kita juga aktif. Kami punya satgas PPPA,” ucap Yohana.

Ucapan Yohana ini mendapat kritik dari Komisi VIII DPR. Salah satunya dari anggota F-PKB Maman Imanulhaq.

“Ibu menyalahkan orangtua. Ini suatu hal yang menyakitkan,” ujar Maman di sesi tanya jawab.

Rapat ini juga dihadiri oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Kabareskrim Komjen Anang Iskandar, dan Ketua KPAI Asrorun Niam. Rapat dipimpin oleh Ketua Komisi VIII Ali Taher yang baru saja dilantik menggantikan Saleh Daulay.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya