SOLOPOS.COM - Ilustrasi perangkat desa (JIBI/Harianjaogja.com/Dok.)

Panitia seleksi perangkat desa di Simo, Boyolali, bakal dikarantina untuk mencegah kecurangan.

Solopos.com, BOYOLALI — Pemerintah Kecamatan Simo, Boyolali, telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan dalam seleksi pengisian jabatan perangkat desa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satunya dengan mengarantina panitia seleksi sehari sebelum hari H hingga hari pelaksanaan seleksi. Hal itu disampaikan Camat Simo, Hanung Mahendra, selepas menggelar rapat bersama tim pengendali dari Pemkab Boyolali terkait pengangkatan perangkat desa, Senin (9/10/2017).

Kebijakan karantina itu juga untuk memberi kenyamanan dan kepastian kepada peserta tes bahwa tes benar-benar jujur, adil, terbuka, dan tidak bocor. “Selama dikarantina, ponsel panitia kami amankan. Namun, semua kebutuhan panitia akan kami sediakan, mulai makan, minum, tempat tidur, laptop, mesin fotokopi, uang tambahan, dan lain-lainnya,” ujarnya. (Baca: Aroma Jual Beli Jabatan Tercium dalam Pengisian Jabatan Perangkat Desa)

Menurut mantan Sekretaris Camat Nogosari ini,. merebaknya isu jual beli jabatan perangkat desa di Boyolali memang cukup merisaukan. Kondisi ini jika dibiarkan bisa menurunkan wibawa pemerintah desa dan membuat masyarakat tidak lagi percaya lagi aparatur negara.

Untuk itulah, Pemerintah Kecamatan Simo mengambil kebijakan untuk mengarantina seluruh panitia seleksi guna menjaga kepercayaan publik. Tak hanya itu, pemerintah kecamatan juga bekerja sama dengan kepolisian untuk membantu mengamankan soal dan lokasi tes seleksi.

“Soal-soal ujian akan kami serahkan kepada tim dari akademisi. Terkait lokasi ujian, masih kami cari lokasi yang sesuai dan nyaman. Idealnya, satu ruangan untuk 20 peserta dan diawasi minimal dua pengawas per ruangan,” jelasnya.

Hanung menyebutkan jumlah lowongan perangkat desa di wilayah Simo ada 22 kursi, mulai carik, kadus, hingga sejumlah kepala urusan (kaur). Hingga saat ini, jumlah pendaftar yang sedang diproses berkas kelengkapannya ada 119 orang.

Materi yang akan diujikan meliputi agama, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Matematika, Bahasa Indonesia, dan Pengetahuan Pemerintahan Desa. “Model soal tes akan memakai cek poin atau objektif,” jelasnya.

Terpisah, Camat Sawit, Dwi Sundarto, mengatakan semua proses seleksi tetap berjalan sesuai aturan normatif. Meski kebijakan seleksi ini berada di tangan camat, namun pemerintah desa tetap dilibatkan untuk memberikan pertimbangan.

“Aturannya memang desa bisa mengusulkan minimal dua dari satu kursi untuk diajukan seleksi. Namun, hasil tes tertulis tertinggi tetap menjadi pertimbangan utama,” jelasnya.

Sesuai jadwal, tes tertulis serentak di Boyolali akan digelar 6-7 November 2017. Setiap kecamatan berhak menentukan sendiri model seleksi dengan tetap menjaga asas kejujuran dan keadilan.

Berikut tahapan dan jadwal seleksi perangkat desa serentak di Boyolali tahun 2017:
6-12 Oktober: Melengkapi berkas pendaftar
13-20 Oktober: Penelitian berkas pendaftar
21 Oktober:
-Penetapan peserta yang lolos adminsitrasi
-Penyerahan berkas peserta ke kepala desa oleh panitia pendaftaran
23 Oktober: Kades mengusulkan nama-nama peserta tes ke Camat
24-26 Oktober: Pembentukan tim penguji
3 November: Pemberitahuan lokasi, waktu, dan materi ujian kepada peserta
6-7 November: Pelaksanaan tes tertulis
8 November: Pengumuman dan penyampaian hasil tes tulis kepada Kades
9-13 November: Kades konsultasi dengan camat
1-22 November: Rekomendasi camat atas peserta yang bakal menjadi perangkat desa
23-11 Desember: Kades menerbitkan keputusan tentang perangkat desa yang bakal dilantik .
Sumber: Surat Edaran (SE) Sekda Boyolali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya