SOLOPOS.COM - Petani berjalan di pematang sawah ditanami kedelai di Desa Burikan, Kecamatan Cawas, Kamis (18/8/2022). Pemerintah pusat menargetkan Indonesia bisa swasembada kedelai 2024. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos, JAKARTA—Pemerintah mendorong peningkatan produksi kedelai nasional untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga tidak bergantung pada impor. “Bapak Presiden [Joko Widodo] ingin agar kedelai tidak 100 persen tergantung impor karena dari hampir seluruh kebutuhan yang 2,4 [juta ton] itu produksi nasionalnya kan turun terus,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Senin (19/9/2022).

Airlangga menyampaikan salah satu penyebab petani enggan menanam kedelai dalam beberapa waktu terakhir dikarenakan harga yang kurang menarik. Petani tidak dapat menanam kedelai jika harganya berada di bawah Rp10.000 per kg karena akan kalah saing dengan harga impor dari Amerika Serikat yang hanya sebesar Rp7.700,00 atau bahkan lebih murah.

Promosi Peneliti Harvard Ungkap Peran BRI Dorong Inklusi Keuangan lewat Digitalisasi

Oleh karena itu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diminta untuk membeli dari petani dengan harga yang telah ditentukan agar petani tidak dirugikan. “Jadi untuk itu, untuk mencapai harga itu nanti ada penugasan dari BUMN agar petani bisa memproduksi. Itu di harga Rp10.000 [per kg],” jelasnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga 10 Model Motor Listrik Honda akan Hadir di 2025

Pemerintah pun menyiapkan anggaran untuk perluasan lahan tanam kedelai dari yang sekarang sekitar 150.000 hektare menjadi 300.000 hektare, dan menjadi 600.000 hektare pada tahun depan.

Pemerintah juga berupaya mengejar target 1 juta hektare produksi dalam beberapa tahun ke depan. “Anggarannya sudah disiapkan sekitar Rp400 miliar dan tahun depan juga akan ditingkatkan dari 300.000 menjadi 600.000 hektare, existing sekitar 150.000 hektare. Dengan demikian maka produksi itu, angka target produksi 1 juta hektare dikejar untuk 2-3 tahun ke depan,” katanya.

Airlangga menambahkan, petani juga akan diarahkan untuk menggunakan bibit unggul yang telah direkayasa secara genetik atau genetically modified organism (GMO). Dengan menggunakan bibit tersebut, diharapkan produksi kedelai per hektare-nya dapat melonjak beberapa kali lipat.  “Dengan menggunakan GMO itu produksi per hektarenya itu bisa naik dari yang sekarang sekitar 1,6-2 ton per hektare, itu bisa menjadi 3,5-4 ton per hektare,” kata dia.

 

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Pemerintah Siapkan Anggaran Rp400 Miliar untuk Dorong Peningkatan Produksi Kedelai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya