SOLOPOS.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, saling memberikan salam saat bertemu di Rumah Dinas Loji Gandrung, Sabtu (14/8/2021) sore. (Solopos.com/ Kurniawan)

Solopos.com, JAKARTA – Pemerintah mengklaim penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sejak awal Juli 2021 memberi hasil positif pada penurunan kasus positif Covid-19.

Indikasinya, saat ini makin banyak daerah turun level. Berdasarkan catatannya, PPKM Level 4 di luar Jawa-Bali menyusut dari sebelas menjadi tujuh provinsi.

Promosi Peneliti Harvard Ungkap Peran BRI Dorong Inklusi Keuangan lewat Digitalisasi

Jumlah kasus aktif hingga tingkat keterisian rumah sakit pun semakin menurun setelah berada di puncaknya pada 15 Juli 2021.

Baca Juga: Dishub Kota Jogja Belum Buka Penyekatan Jalan, Ini Alasannya 

Ekspedisi Mudik 2024

“PPKM ini akan terus berlaku selama pandemi. Penentuan levelnya akan menyesuaikan dengan kondisi dan perkembangan di masing-masing daerah dan berlaku setiap satu sampai dua pekan sekali berdasarkan rapat evaluasi yang dipimpin langsung oleh Presiden setiap pekannya,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim dikutip dari situs Kemenko Perekonomian, Selasa (24/8/2021).

Airlangga menjelaskan program vaksinasi nasional hingga pekan lalu telah disuntikkan sebanyak 90,61 juta dosis.

Ini terdiri atas 57,96 juta suntikan pertama dan 32,2 juta dosis suntikan kedua.

Sedangkan suntikan ketiga untuk para tenaga kesehatan 448.950 dosis.

Keseimbangan

Dalam menangani Covid-19, pemerintah melakukan keseimbangan antara aspek kesehatan dengan pemulihan ekonomi atau disebut gas dan rem.

Negara, tambah Airlangga, melakukan beberapa penyesuaian dalam pengaturan mobilitas dan aktivitas masyarakat dalam PPKM Level 4 di Luar Jawa Bali.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai positif langkah pemerintah pusat menurunkan level PPKM Ibu Kota menjadi Level 3.

Anies mengatakan kebijakan itu menjadi momentum untuk menggerakkan kembali kegiatan perekonomian sembari menjaga tren pelandaian pandemi di Ibu Kota.

Turun Signifikan

“Karena kita ingin kegiatan perekonomian bergerak tapi juga pandemi tidak bertambah,” kata Anies saat meninjau kegiatan vaksinasi WNA di Balai Kota, Selasa (24/8/2021).

Anies menegaskan angka reproduksi virus atau effective reproduction number (Rt) di wilayah DKI Jakarta berada di bawah 1,00 selama lima hari terakhir.

Artinya, dia menggarisbawahi, pandemi di Ibu Kota menunjukkan penurunan yang signifikan.

Baca Juga: Gubernur Anies Marah saat PPKM Darurat, Kantor Equity Life & Ray White Disegel 

“Jadi adanya penambahan kegiatan [selama PPKM Level 3] harus kita iringi dengan penambahan kedisiplinan supaya wabah terus tetap menurun,” tuturnya.

Menurut Anies, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memiliki dua syarat utama untuk menjaga tren pelandaian kurva Covid-19.

Dua syarat itu di antaranya kapasitas vaksinasi dan penegakan protokol kesehatan.

“Kita harus berhati-hati. Keberhasilan dalam pengendalian pandemi di Jakarta adalah vaksinasi yang dikerjakan masif, kita 104 persen dari target dan kedisiplinan dalam mengurangi mobilitas,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya