SOLOPOS.COM - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadiki (kanan) dan Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan. (Youtube)

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah akan meningkatkan tracing, testing, dan treatment (3T) menyusul lonjakan kasus Covid-19 yang kian mengkhawatirkan. Peningkatan testing akan dilakukan hingga empat kali lipat.

Bahkan untuk di zona merah dengan positivity rate atau penyebaran virusnya tinggi, testing bisa dilakukan hingga 15 kali lipat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kita akan tingkatkan 3T tiga sampai empat kali lipat seperti yang dilakukan di negara lain. Dari 100.000 testing per hari, kita naikkan jadi 400.000 hingga 500.000 testing per hari,” ujar Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadiki, dalam jumpa pers yang disiarkan di akun Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (1/7/2021).

“Untuk daerah yang positivity rate-nya tinggi, kita naikkan testingnya 15 kali lipat atau 15 testing per 1.000 populasi per pekan,” ujar Budi.

Baca Juga: Luhut Ancam Berhentikan Sementara Kepala Daerah yang Tak Laksanakan PPKM Darurat

Agar semua ini bisa terlaksana, lanjut Budi, setiap daerah akan diberikan target testing. “Semua daerah ada target testing-nya per hari yang harus dikejar. Testing bisa dilakukan pakai rapid test antigen atau PCR, namun hasilnya harus keluar dalam 24 jam. Jadi kalau PCR hasilnya tidak bisa keluar dalam 24 jam, maka kita nanti akan pakai rapid antigen,” ujar Menkes.

Testing di sini, papar Budi, bukan untuk screening. Melainkan testing epidemiologis, sehingga akan ada pelacakan (tracing) jika diketahui hasilnya positif. Kemudian, semua kontak erat harus menjalani karantina.

Mending Isolasi Di Rumah

Lebih jauh, Menkes menyarankan warga yang positif Covid-19 namun tidak mengalami gejala-gejala seperti sesak napas, saturasi oksigen dalam darahnya di bawah 95%, dan tidak ada komorbid, sebaiknya menjalani isolasi di rumah. Tidak di rumah sakit. “Atau bisa juga di isolasi terpusat yang disiapkan pemerintah.”

Baca Juga: PPKM Darurat, Salatiga Ajak Warga Satu Hari di Rumah

Perawatan di rumah sakit hanya ditujukan bagi penderita yang kondisinya sedang hingga parah. Selain itu, bagi pasien yang tanpa gejala rentah terpapar virus yang lebih ganas jika dirawat di rumah sakit.

Sementara itu, Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, meminta warga untuk tetap tenang dan tidak termakan berita hoaks. Ia memastikan semuanya terkendali, termasuk pasokan oksigen, ketersediaan obat, vaksin, dan lainnya.

“Sudah ada 481 juta dosis vaksin berbagai merek. Sampai saat ini semua bisa dikendalikan,” tegas Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya