SOLOPOS.COM - Warga Rohingya di India (Rte.ie)

Pemerintah Myanmar mengizinkan warga Rohingya kembali ke Rakhine.

Solopos.com, YANGON – Penasihat Keamanan Nasional Myanmar, Thaung Tun, mengatakan pengungsi Rohingya yang melarikan diri akibat bentrokan di Rakhine bisa kembali ke kampung halaman. Saat ini, ia tengah mendiskusikan hal itu dengan beberapa pihak lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami memastikan, semua warga Rohingya bisa kembali ke rumah mereka. Tapi, kami masih harus mendiskusikan hal ini dengan beberapa pihak terkait,” kata Tun seusai mengikuti pertemuan yang membahas soal krisis bersama Menteri Luar Negeri Inggis, Boris Johnson, seperti dilansir RTE, Senin (18/9/2017).

Tun berjanji akan memberikan bantuan kepada semua warga Rohingnya dengan adil. Pasalnya, selama ini warga Rohingya disebut-sebut mendapatkan diskriminasi dari pemerintah Myanmar. “Kami akan memastikan setiap orang mendapatkan bantuan dengan adil. Ini adalah salah satu hal yang telah kami sepakati,” sambung dia.

Pernyataan ini disampaikan Tun sebagai tanggapan atas pernyataan pemerintah India tentang warga Rohingya. Pemerintah India mengatakan ada bukti yang menunjukkan jika warga Rohingya terlibat dalam jaringan teror. Mereka khawatir keberadaan warga Rohingya menimbulkan ancaman keamanan bagi India.

Dilansir Aljazeera, Kementerian Dalam Negeri India berencana membagikan informasi kepada Mahkamah Agung tentang bukti hubungan warga Rohingya dengan kelompok bersenjata yang berada di Pakistan. Seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri, Mukesh Mittal, berharap Mahkamah Agung memberi izin kepada pemerintah untuk mendeportasi sekitar 40.000 warga Rohingya yang ada di India.

“Sebagian warga Rohingya memiliki latar belakang militan. Kami khawatir mereka menimbulkan ancaman serius pada keamanan negara,” kata Mukesh.

Menurut data PBB, ada sekitar 16.000 warga Rohingya yang terdaftar di India. Namun, otoritas India mengklaim masih banyak warga Rohingya yang tidak terdaftar. Menurut mereka, jumlah warga Rohingya yang berada di India sebanyak 40.000 jiwa.

Sekitar 7.000 warga Rohingya tinggal di gubuk yang berada di Jammu dan Himalaya. Di sana, mereka hidup bermusuhan dengan penduduk lokal beragama Hindu, yang membuat tidak nyaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya