SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA -– Industri perbankan syariah harus memperkuat struktur permodalan sebelum menerima simpanan dana haji pada tahun depan. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Anggito Abimanyu menekankan pentingnya kesiapan perbankan syariah nasional dalam menyimpan dana haji yang akan dipindahkan dari perbankan konvensional.

Menurutnya, pemerintah berupaya mengakomodasi keinginan bank-bank syariah sebagai penyimpan dana haji guna memperbesar bisnis perbankan syariah. Namun, lanjutnya, perbankan syariah pun harus menyanggupi permintaan pemerintah untuk meningkatkan permodalan dan menjamin dana haji melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Saya minta kepada pemilik bank syariah untuk tanam modal karena modalnya masih kecil untuk tempatkan dana besar, apalagi yang masih berupa unit usaha syariah,” ungkap Anggito, Kamis (4/10/2012) malam.

Dia beralasan sempat ada kekhawatiran simpanan dana haji di bank syariah tidak terjamin keamanannya karena modal bank syariah yang kecil tetapi menerima simpanan dana dalam jumlah besar.

Kemudian, dia menyoroti keterbatasan jaringan kantor cabang perbankan syariah di daerah-daerah dan jumlah Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Menurutnya, faktor ini adalah salah satu penyebab keraguan masyarakat terhadap kemampuan bank syariah menyimpan dana haji dibandingkan dengan bank konvensional.

“Makanya, bank syariah harus tambah modal supaya bisa ekspansi. Tempatkan dana haji dengan risiko rendah dan return menarik, serta dijamin LPS,” tegasnya.

Anggito pun menyampaikan pihaknya berencana membuat bank koordinator dana haji, yang terdiri dari 2-3 bank syariah. Migrasi dana haji dari perbankan konvensional ke perbankan syariah akan dilakukan pada tahun depan.

Selain itu, Anggito mendorong unit usaha syariah mempercepat pemisahan dari induk usaha (spin off) dan go public melalui inital public offering (IPO) supaya memperkuat permodalan dan lebih dipercaya masyarakat.

Direktur Utama PT BRI Syariah Moch. Hadi Santoso berpendapat perseroan siap mengikuti ketentuan yang diberlakukan pemerintah terkait dengan pengelolaan dana haji.

“Untuk tambahan modal, induk usaha sudah menyiapkan itu. Modal BRI Syariah sudah Rp1 triliun. Kami harap bisa peroleh suntikan modal minimal Rp1 triliun dari BRI,” katanya.

Saat ini, Kemenag menyimpan dana haji sebesar Rp45 triliun yang terdiri dari obligasi negara syariah (sukuk) Rp35 triliun dan sisanya Rp10 triliun tersimpan di perbankan.

Anggito memaparkan dana haji Rp10 triliun tersimpan sebanyak 70% di perbankan konvensional dan 30% di perbankan syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya