SOLOPOS.COM - Petugas penyapu jalan, Budi Haryanto, 50, sedang bekerja di Jl. Ir. Soekarno, Madegondo, Grogol, Sukoharjo, Jumat (3/6/2022). (Solopos-Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO – Pengelolaan taman kota di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, terkendala minimnya personel. Di musim hujan saat rumput taman tumbuh subur, personel yang ada terkadang tidak mencukupi untuk merapikannya.

“Karena memang taman itu hanya orang tertentu yang bisa. Dari Bacem sampai Tanjung Anom pun masuk kami, yang mengelola 50 orang. Tadi di sana ada 12 orang dengan panjang ruas sepanjang itu, sampai Indriati juga,” ujar Kepala UPT Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo, Samsuri, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (3/6/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Samsuri mengakui selama ini kesulitan yang dialami terkait penataan taman berkaitan dengan musim. Dia menjelaskan ketika musim hujan rumput taman tumbuh tinggi, personel yang ada terkadang tidak mencukupi untuk menanganinya. Sedangkan jika musim kemarau, ketersedian air menjadi permasalahan tersendiri.

“Kalau anggaran untuk penataan taman, pembelian bibit, dan lampu taman. Dari segi fisik dan tanaman itu memang kami berusaha memaksimalkan,” katanya.

Ekspedisi Mudik 2024

Dia menguraikan jumlah personel yang mengurusi taman di lapangan sekitar 50 orang. Angka tersebut terbilang kurang ideal. Dia menambahkan biasanya jumlah personel ideal pengelola taman sebanyak 75 orang. Namun demikan, dia menyebut akan tetap memaksimalkan personel untuk pengelolaan taman.

Baca juga: Lahan Tandus di Sukoharjo Disulap Jadi Taman Rekreasi, Bisa Tubing Lur

Menurut Samsuri, pemeliharaan taman-taman kota yang dilakukan pihaknya sebatas di Sukoharjo Kota dan belum masuk di ranah desa. Hal itu karena aksesnya belum memungkinkan.

Public Space

Sementara itu ditanya terkait taman kota yang paling menonjol di kawasan Sukoharjo dia menyebut Taman Pakujoyo di kawasan gayam, Sukoharjo, bisa digunakan untuk public space dan dapat menambah penghasilan warga.

Lebih lanjut, Samsuri menyebut ke depan akan memfokuskan penataan tanam di sisi sebelah timur jalan depan Pemda Sukoharjo. “Kemungkinan depan pemda sisi sebelah timur akan kami coba untuk perbaiki tamannya,” jelasnya.

Baca juga: Taman Budaya Sukoharjo di Gayam akan Dilengkapi Pendapa dan Galeri

Sementara itu, Kepala DLH Sukoharjo, Agus Suprapto, mengatakan total anggaran pemeliharaan taman dan permakaman menelan lebih dari Rp20 miliar.

“Untuk total anggaran DLH, Rp23 M. Penggunaan untuk pemeliharaan taman kota seperti sarpras, gaji pegawai, dan pemeliharaan makam,” jelasnya.

Dia emngungkapkan UPT Pertamanan dan Permakaman menurutnya baru tergabung dengan DLH pada 2022. “Untuk tahun ini UPT Pertamanan dan Permakaman baru bergabung dengan DLH, dulu dari DPKP [Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman],” katanya.

Berdasarkan data Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Sukoharjo 2020 DPKP, jumlah total taman perkotaan sebanyak 28.916 m2 dengan jumlah 24 taman kota.

Baca juga: No Ribet, MPP Sukoharjo Layani Perizinan hingga Perpanjangan SIM

Penyapu jalan di kawasan Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Budi Haryanto, 50, mengatakan dalam sehari biasanya menyapu dari simpang empat The Park hingga Polsek Grogol, di Jl. Ir. Soekarno. Dia menyebut personel penyapu jalan dan penata taman berbeda pengelolaan.

“Biasanya berangkat dari pukul 05.30 WIB sampai 11.30 WIB. Tapi kalau pas sampahnya tidak banyak jam 10.00 WIB sudah selesai,” katanya di sela-sela pekerjaannya, Jumat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya