SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Pemisahan Fakultas Sastra dan Seni Rupa (FSSR) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menjadi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) mendapat respons keresahan dari para aktivis Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) FSSR.

Pasalnya, mereka belum menerima regulasi yang jelas terkait nasib UKM yang anggotanya dari jurusan sastra dan seni.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu anggota Perkumpulan Mahasiswa Pecinta Alam (PMPA) Sentraya Bhuana FSSR UNS, Basten Nugroho Indrajati, 24, mengatakan isu pemisahan FSSR sudah terdengar oleh aktivis UKM di FSSR.

Namun, pihaknya belum menerima sosialisasi maupun rencana regulasi yang jelas dari dekanat fakultas.
“Belum ada sosialisasi secara resmi, tapi sebagian besar memang sudah tahu. Kami juga belum bisa bertindak karena belum ada regulasi yang jelas dari fakultas. Tapi sampai saat ini kami masih melakukan kegiatan seperti biasa,” jelasnya kepada wartawan, Kamis (31/10/2013).

Mahasiswa Jurusan Sejarah FSSR tersebut, sempat mendengar isu FSRD tidak akan mendirikan UKM. Alhasil UKM yang saat ini ada akan dijadikan UKM FIB. Sehingga mahasiswa FSRD yang ingin masuk UKM disarankan mengikuti UKM tingkat universitas.
“Mungkin permasalahannya ke depan mahasiswa yang mendaftar UKM akan semakin sedikit karena dibagi menjadi dua fakultas. Kalau kuantitasnya sedikit juga akan berpengaruh pada kualitasnya,” imbuhnya.

Ketua BEM FSSR, Bayun Marsiwi, 20, mengaku telah berkoordinasi secara informal dengan lurah UKM. Bayun mengatakan sepenuhnya bakal mengikuti aturan dan regulasi dari fakultas terkait nasib UKM dan Ormawa.
“Dalam waktu dekat saya berencana musyawarah dengan perwakilan seluruh UKM dan Ormawa untuk menjaring pemikiran mereka agar satu visi untuk FSSR ke depan,” jelas mahasiswa Jurusan Sastra Jawa tersebut.

Sementara itu, Pembantu Dekan (PD) III Bidang Kemahasiswaan FSSR UNS, Supono Sasongko, mengatakan rencana pemisahan fakultas belum mengarah kepada rencana dan regulasi untuk UKM. Saat ini pihaknya masih konsen terhadap pemisahan fakultas yang dinilai cukup rumit meliputi pembagian aset, anggaran, dan sebagainya.

“Itu dulu yang kami prioritaskan, untuk UKM kami belum sampai ke sana,” jelasnya saat dihubungi wartawan.

Meski demikian, pihaknya melihat riwayat anggota UKM sejak dulu lebih didominasi mahasiswa bidang sastra ketimbang mahasiswa bidang seni. Pihaknya berencana memberi opsi kepada mahasiswa FSRD nantinya yang ingin mengikuti kegiatan UKM untuk bergabung dengan UKM tingkat universitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya