SOLOPOS.COM - Sri Sultan Hamengku Buwono X. (Antaranews.com)

Solopos.com, JOGJA — Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan HB X, menyebut ada orang tua yang enggan menerima anaknya yang terlibat dalam kasus klitih. Dalam kasus ini, pemerintah daerah memberikan perhatian untuk menangani anak tersebut supaya menjadi lebih baik.

Sultan HB X mengatakan Pemda DIY melalui Dinas Sosial serta sejumlah lembaga lainnya sudah melakukan penanganan terhadap anak pelaku kasus kejahatan jalanan. Mereka diberikan pembinaan dalam suatu wadah khusus dengan harapan setelah menjalani hukuman berkegiatan positif. Hanya saja Sultan mengungkap masih ada orangtua yang enggan menerima anaknya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Karena kami di Dinsos sama beberapa lembaga itu juga sudah menangani orang pernah terlibat klitih, kekerasan jalanan itu faktanya belum tentu orang tuanya mau terima lagi. Jadi kami juga sudah membina mereka, ada beberapa lembaga yang membina mereka, karena orang tuanya tidak mau terima anaknya lagi,” kata Sultan saat di DPRD DIY, Jumat (8/4/2022).

Baca Juga: Remaja Dihajar Warga di Badran Dikira Klitih, Begini Cerita Sebenarnya

Mantan pelaku klithih ini harus tetap diberikan perhatian dan pendampingan. Apalagi bagi mereka yang tidak diterima lagi oleh orang tuanya maupun yang kurang mendapatkan pengawasan dari orang tua. Sehingga melalui lembaga terkait Pemda DIY harus siap menjadi pengganti orangtua.

“Itu [pelaku klitih yang tidak diterima orang tua] juga harus kita perhatikan, kalau orang tua sudah enggak mau terima lagi, emangnya mau kita diamkan saja? kan enggak ya kita openi [tangani]. Karena orang tua tidak mau ya sudah pemda sebagai pengganti orang tua,” ujarnya.

Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menyatakan dinas terkait sudah diberikan instruksi oleh Gubernur DIY agar menangani dengan serius terkait pelaku klitih terutama pembinaan pasca menjalani hukuman. Terutama pada usia anak maka perlu penanganan khusus melalui Dinas P3AP2 DIY dan Dinsos DIY. Selain itu untuk pencegahan, ia meminta kepada pengurus jajaran hingga tingkat RT agar memantau kondisi lingkungannya.

Baca Juga: Klitih Masuk Badran Jogja Trending di Twitter, Warganet: Klitih Magang

“Jika melihat ada sekumpulan remaja atau anak yang kumpul-kumpul sampai larut malam, harus diingatkan atau dibubarkan. Kalau dikaitan dengan sekolah ya sekolah sudah ada kerja sama dengan kepolisian untuk melakukan pembinaan,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Sultan Sebut Ada Orang Tua Pelaku Klithih Enggan Terima Anaknya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya