SOLOPOS.COM - Warga menyambut jenazah Suwarno di rumah orang tuanya, di RT 014/RW 002, Desa Gondangrawe, Kecamatan Andong, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (13/4/2014) pagi. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Suwarno, 40, warga RT 014/RW 002, Desa Gondangrawe, Kecamatan Andong, Boyolali, Jawa Tengah, , Jumat (11/4/2014) malam, ditemukan tewas dalam sebuah freezer atau lemari pendingin di warung bakso miliknya di kawasan Kalan Bhayangkara, Kelurahan Paku Jaya, Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

Jenazah Suwarno, Minggu (13/4/2014) pagi, dibawa ke kampung halaman untuk dimakamkan. Jenazah dibawa ke rumah Jumadi, orang tua Suwarno di RT 014/RW 002, Desa Gondangrawe, Andong, Kala jenazah sampai, rumah itu pun ramai karena ratusan warga setempat berkumpul di rumah duka itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut keterangan beberapa adik korban yang selama ini juga tinggal di Tangerang, Suwarno tewas akibat dibunuh karyawannya sendiri yang bernama Ricky dan Rudi. Di perantauan, Suwarno memang dikenal sebagai juragan bakso. “Saya temukan kakak saya di dalam freezer dalam kondisi sangat mengenaskan. Saya tidak ikhlas kakak saya diperlakukan seperti itu,” ujar adik korban, Narti, saat ditemui Solopos.com, di sela-sela prosesi pemakaman.

Dia tidak menyangka kakaknya akan dibunuh sekeji itu. “Saya ingin, pelaku diganjar hukuman setimpal,” imbuh dia. Narti kembali menceritakan, berdasar rutinitas, Jumat pagi akhir pekan lalu kakaknya berangkat bekerja ke warung bakso. Suwarno biasanya akan berbelanja terlebih dahulu sebelum ke warung.

“Tetapi pada Jumat malam, saya di SMS pemilik counter dekat warung bakso, dia bilang kok seharian warung bakso Suwarno tidak buka. Saya pun langsung ke warung, tetapi warung dalam kondisi digembok.”

Dia pun berusaha mencari keberadaan kakaknya. Lantaran tak ada hasil, ia pun akhirnya menggergaji gembok warung dan di dalam warung itu dia hanya menemukan belanjaan yang masih berserakan dan belum disimpan dalam freezer. “Ada jaket, ada celana kakak di dalam warung tapi orangnya tidak ada. Saya berniat menyimpan belanjaan sayur dan sebagainya ke dalam freezer. Ternyata dalam freezer itu ada tubuh kakak saya yang ditimbun dengan tumpukan daging.” Dia mengaku syok melihat kondisi kakaknya.

Kades Gondangrawe, Jumari, juga mengaku kaget begitu menerima kabar bahwa ada warganya yang tewas dibunuh di perantauan. Padahal selama ini, dia melihat Suwarno adalah warga yang baik. Suwarno diketahui telah lama merantau ke Jakarta. Sementara, pekerjaan sebagai pedagang bakso di Tangerang telah dilakoninya sejak 2006.

Adik lain korban, Subandi, melihat selama ini kakaknya sebagai sosok yang baik. Dia yang belakangan ini memantau pemberitan seputar kematian kakaknya itu di media online mengaku keberatan atas berita miring terkait latar belakang pembunuhan terhadap kakaknya. “Kakak saya dituduh telah berhubungan intim dengan ibu pelaku. Waktu kakak saya habis untuk bekerja. Itu sangat tidak mungkin.”

Sementara itu, jenazah yang tiba di Boyolali sekitar pukul 07.00 WIB dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia, kemudian dimakamkan di pemakaman Desa Gondangrawe, sekitar pukul 12.00 WIB.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya