SOLOPOS.COM - Seorang pengendara sepeda motor melintas di depan rumah Untung Mardi Widodo di Dukuh Soditan RT 02/RW 08, Ngadirejo, Kartasura, Sukoharjo, Senin (4/5/2015). (JIBI/Solopos/Eni Widiastuti)

Pembunuhan di Sukoharjo telah ditangi oleh polisi. Pelaku pembunuhan telah ditahan di Mapolsek Kartasura.

Solopos.com, SUKOHARJO-Suasana lengang terlihat di rumah Untung Mardi Widodo, 37, atau yang lebih dikenal dengan nama Mendo, di Dukuh Soditan RT 02/RW 08, Ngadirejo, Kartasura, Sukoharjo, Senin (4/5/2015). Istri Untung, Tri Handayani, dan anaknya Akbar bersiap menuju Mapolsek Kartasura, Sukoharjo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ia membawa beberapa baju ganti untuk suaminya yang harus mendekam di balik jeruji besi sejak Minggu (3/5/2015) malam. Mendo menyerahkan diri ke kepolisian setelah peristiwa penusukan senjata tajam ke tubuh temannya, Dwi Hernowo, 32, di depan rumahnya.

Di depan rumah Mendo, terpasang pita kuning dari kepolisian. Pita itu mengelilingi pohon rambutan dan pohon mangga yang ada di depan rumah.

Kakak kandung Mendo, Sriyanto, 47, mengatakan tempat yang diberi pita kuning itu adalah tempat terjadinya keributan antara Mendo, Wowo dan teman-temannya Minggu malam. Di tempat itu pula, ia melihat Wowok (nama panggilan Dwi Hernowo) tergeletak setelah tubuhnya terkena sabetan senjata tajam.

“Waktu itu saya sudah di rumah. Pintu rumah sudah saya kunci karena mau istirahat. Tiba-tiba setelah Isya saya dan istri mendengar keributan. Saya keluar rumah, Wowok sudah tergeletak,” ungkapnya saat ditemui solopos.com di kediamannya yang bersebelahan dengan rumah Mendo.

Melihat ada orang terluka parah, Sriyanto segera ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo untuk memanggil ambulans. Namun sampai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, ambulans sedang dipakai semua. Ia pun kembali ke rumah. Sampai di rumah, Wowo telah dibawa ke Rumah Sakit Islam Surakarta.

“Tidak lama kemudian dapat informasi kalau Wowok sudah meninggal dunia,” ujarnya.

Setelah kejadian itu, terangnya, Mendo langsung menyerahkan diri ke kepolisian.
Sementara itu suasana duka terlihat di kediaman saudara Dwi Hernowo di Dukuh Gebyok, Ngemplak, Kartasura, Sukoharjo. Beberapa saudara Hernowo terlihat sembab matanya. Ratusan orang datang melayat.
Istri Hernowo, Hamidah, terlihat tegar.

Matanya sembab namun ia tetap berusaha tersenyum kepada para pelayat yang menyalaminya. Ia juga meminta putrinya, Nikita untuk berdoa di depan makam ayahnya, ketika proses pemakaman sudah usai.

Kakak ipar Hernowo, Andi Meiyanto, 39, mengungkapkan awalnya ia dan keluarganya tidak percaya ketika membaca pesan broadcast yang menginformasikan jika adik iparnya telah meninggal dunia. Ia pun segera ke Yarsis dan ternyata informasi itu benar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya