Kim Kallstrom
KIEV--Menjelang perhelatan akbar Euro 2010, skuat Swedia dihantui kenangan buruk. Bayangan kegagalan di fase grup pada Euro 2008 kembali muncul di benak pasukan Biru-Kuning.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pada Euro 2008, The Blagult, julukan Swedia, harus pulang dengan nestapa. Berada di Grup D, Swedia kalah bersinar dari Spanyol maupun Rusia di fase grup.
Padahal saat itu, pasukan Biru-Kuning diperkuat sederet pemain bintang.
Namun bukan itu alasan Swedia takluk. Saat itu cuaca buruk dianggap sebagai kambing-hitam kegagalan The Blagult ke perempat final. Bayangan itu kini kembali muncul. Cuaca di Kiev hampir mirip dengan yang terjadi, empat tahun silam.
Selama dua hari ini, badai hujan terus menguyur Kiev tanpa henti. Kiev akan menjadi awal Swedia memulai kampanye Euro 2012 pada Selasa (12/6/2012) menghadapi tuan rumah, Ukraina.
Memang cuaca tak bisa dipersalahkan. Tak ada yang bisa memrediksi maupun merubah kondisi cuaca. Namun, baik atau buruknya cuaca mampu memengaruhi mood para pemain. Ini pun diakui gelandang Swedia, Kim Kallstrom.
“Kami tak bermain buruk karena kondisi cuaca. Tapi kami tinggal di hotel yang indah dan selalu melihat hujan setiap hari. Itu buruk bagi tim,” ujar pemain yang kini merumput di Lyon Prancis dikutip uefa.com, Kamis (7/6/2012).
Meski demikian, Swedia tak ingin kondisi cuaca kembali menjadi perusak. Pasukan Biru-Kuning harus bisa lepas dari kenangan buruk dan kembali menunjukkan sebagai salah satu kekuatan di Benua Kuning.
Selain Ukraina, Swedia berada di Grup D bersama Inggris dan jawara Euro 2002, Prancis. Grup yang terbilang cukup sulit bagi Swedia untuk dilewati.
Namun bayang-bayang kesuksesan delapan tahun silam pada Euro 2004 Portugal menjadi motivasi. Saat itu, Swedia cukup mengesankan dengan melaju ke perempat final setelah menyisihkan unggulan Italia dan Bulgaria.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
