SOLOPOS.COM - Ilustrasi (google img)

Pembuangan bayi Boyolali, tepatnya di Klego, akhirnya terungkap. Pelaku ternyata seorang mahasiswi IAIN Surakarta.

Solopos.com, BOYOLALI — Identitas pelaku pembuang bayi di Dukuh Sumberagung, RT 030/RW 005, Desa Sumberagung, Kecamatan Klego, akhirnya terungkap. Pelaku ternyata ibu kandung bayi itu, yakni Siti Lailatul Nikmah (SL), 19.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

SL merupakan warga setempat yang masih menyandang status mahasiswi semester V di IAIN Surakarta. Dia ditangkap Petugas Polsek Klego pada Sabtu (14/2/2015) di rumahnya yang terletak tak jauh lokasi ditemukannya bayi, Sabtu (14/2/2015) sore.

Ekspedisi Mudik 2024

Berdasarkan pengakuan pelaku kepada polisi, bayi tersebut dilahirkan pada Rabu (11/2/2015) sore di rumahnya. Saat itu pelaku hendak buang air besar (BAB) di toilet, tiba-tiba saat mengejan dia mengeluarkan bayi. Saat itu dia sempat membersihkan bayi tersebut di kamar mandi. Setelah bersih kemudian dia membungkusnya dengan kain gorden berwarna hijau dan membuangnya pada sore itu juga di kolong jembatan.

Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kasatreskrim Polres Boyolali, AKP Budiarto, membenarkan jika pelaku merupakan warga setempat yang merupakan mahasiswi sebuah PT di Sukoharjo. Sebelum menangkap pelaku polisi terlebih dulu meminta keterangan sejumlah warga dan dokter di sejumlah rumah sakit.

“Kami cari tahu ke rumah sakit dan warga, setelah kami telusuri ternyata pelaku periksa ke sebuah rumah sakit di Gemolong [Sragen], kami langsung kroscek ke sana, dan setelah itu kami datangi rumah pelaku, ternyata pelaku mengakui,” ungkap Kapolres.

Dia mengatakan saat ini pelaku sedang menjalani proses penyidikan di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Boyolali. Hingga saat ini belum diketahui apakah bayi tersebut meninggal saat masih di dalam perut atau setelah dilahirkan.

“Kami masih melakukan penyidikan, apakah meninggal di dalam atau di luar. Nah itu lah yang akan menjadi rujukan kami dengan pasal berapa pelaku akan dijerat,” kata dia saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (16/2/2015).

Saat dimintai keterangan, kata dia, pelaku mengaku saat bayi keluar kondisi sudah meninggal. “Dia [pelaku] bilang tidak sempat memotong tali pusarnya, katanya keluar dengan sendirinya tanpa harus memotong tali pusarnya,” kata dia.

Sementara itu, dokter dari Puskesmas Klego II, dr. Evi Eko Sunaryatim, yang saat itu memeriksa korban, mengatakan tidak bisa menyimpukan apakah bayi tersebut meninggal dalam atau di luar. “Kami tidak bisa menyimpulkan, karena kami hanya tugasnya visum luar,” kata dia kepada Solopos.com, Senin (16/2/2015).

Menurut dia, jika ingin mengetahui penyebab kematian bayi, maka bayi tersebut harus di Autopsi. Bayi tersebut ditemukan dalam kodisi tidak bernyawa. Hasil pemeriksaan sementara di Puskesmas Klego II menyebutkan, diduga bayi berukuran panjang 46 cm dan berat badan 2,8 kg tersebut meninggal karena mengalami kedinginan yang hebat atau hipotermia.

Saat ditemukan, bayi tersebut tampak masih segar, tali pusar juga masih menempel di tubuh bayi. Selain itu masih ada sisa-sisa plasenta di tubuh bayi namun tidak utuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya