SOLOPOS.COM - Ilustrasi bayi (Dok/JIBI)

Pembuangan bayi Boyolali, warga Desa Candi menemukan bayi yang sudah meninggal dunia.

Solopos.com, BOYOLALI — Kasus pembuangan bayi kembali terjadi di wilayah hukum Boyolali. Setelah temuan bayi di Genting, Sambi, pada 15 November lalu, kali ini kasus serupa terjadi di Dukuh Ledok RT 003/RW 002, Desa Candi, Kecamatan Ampel.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga setempat digegerkan penemuan bayi baru lahir namun dalam keadaan sudah meninggal dunia, Jumat (9/12/2016) sekitar pukul 08.00 WIB. Berdasarkan informasi yang diterima Solopos.com, bayi tersebut kali pertama ditemukan Suparjo, 55, warga Ledok RT 003/RW 002, Candi, Ampel.

Saat itu, Suparjo bersama warga lain sedang bekerja bakti membersihan lingkungan. Saat membersihkan rerumputan, dia melihat ada bungkusan plastik warna hitam. Awalnya dia beranggapan bungkusan tersebut berisi gajih (lemak) sapi karena lokasi itu sering dimanfaatkan untuk membuang gajih.

Kepada salah satu tetangganya, Parji, Suparjo berujar, “Kang reneo tak kek’i gajih sapi [Kak, ke sini saya kasih gajih sapi].”

Saat Parji datang mendekat, dia membuka dan memeriksa secara teliti isi bungkusan itu. Ketua RT 003, Jumali, langsung menghubungi Polsek Ampel atas temuan warga tersebut. Tak berselang lama, aparat datang ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara dan menyelidiki temuan bayi tersebut.

“Saat dibuka ternyata mayat seorang bayi yang kemungkinan baru lahir,” kata Suparjo, kepada penyidik kepolisian saat olah tempat kejadian perkara.

Kapolsek Ampel, AKP Edi Sukamto, mewakili Kapolres Boyolali, AKBP Agung Suyono, mengatakan hasil pemeriksaan sementara oleh Bidan Indra Ratna dari dari Puskesmas I Ampel, mayat bayi laki-laki itu diperkirakan lahir normal dengan berat 3 kg.

Kondisi bayi masih utuh lengkap dengan ari-arinya, tali pusar belum dipotong, kulit sudah membiru sehingga diperkirakan bayi tersebut dibuang sekitar lima jam sebelum ditemukan. “Pada tubuh bayi tidak ada bekas kekerasan atau penganiayaan.”

Mayat bayi itu kemudian dibawa aparat beserta barang bukti lain yakni kantong plastik warna hitam, taplak meja warna merah, dan sarung warna cokelat yang digunakan untuk membungkus bayi.

“Selanjutnya mayat bayi itu dibawa ke RSUD dr. Moewardi Solo untuk diautopsi,” ujar Edi.

Di satu sisi, aparat juga akan terus menyelidiki dan memburu pelaku pembuangan bayi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya