SOLOPOS.COM - Mesin ATM/aplustoper

Solopos.com, KLATEN — Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Andriyansyah Rithas Hasibuan, mengaku belum mendapat laporan maupun infomasi mengenai kasus pembobolan rekening sejumlah dokter dan bidan melalui ATM.

“Kami belum menerima laporan tentang kabar itu [pembobolan ATM bidan dan dokter]. Terlepas dari hal itu, kami sempat menangkap dua tersangka satu pekan lalu. Tapi, bukan yang kasus hari ini,” katanya kepada Solopos.com, Selasa (7/9/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagaimana diinformasikan, sejumlah dokter dan bidan di Klaten menjadi korban pembobolan rekening melalui ATM. Informasi mengenai hal itu beredar pada Selasa (7/9/2021) pukul 14.30 WIB melalui pesan berantai di grup Whatsapp dokter dan bidan.

Baca Juga: Gempar! Sejumlah Bidan dan Dokter Klaten Jadi Korban Pembobolan Kartu ATM

Kabar itu langsung membuat gempar para dokter dan bidan di Klaten sehingga mereka bahkan sampai memblokir rekening dan menarik semua tabungan di bank karena takut menjadi korban pembobolan melalui ATM.

Tak main-main, nilai kerugian yang dialami para bidan dan dokter yang jadi korban pembobolan itu mencapai puluhan juta rupiah. Bahkan menurut informasi yang beredar ada yang sampai kehilangan Rp128 juta.

Wahyu Widayanti, 32, misalnya. Bidan di Trasan, Juwiring, Klaten, itu mengaku menjadi salah satu korban pembobolan rekening melalui ATM tersebut. Uang senilai Rp19 juta yang ia simpan di bank milik Pemprov Jateng raib.

Baca Juga: Bidan dan Dokter Klaten Jadi Korban Pembobolan ATM, Ada yang Kehilangan Rp128 Juta]

Pesan Berantai Whatsapp

Kini uang di rekeningnya tersisa Rp88.200. Wahyu mengetahui hal itu pada Selasa setelah membaca pesan berantai melalui grup Whatsapp dokter dan bidan Klaten.

“Saya terakhir mengambil uang di ATM Samsat Klaten, 2 September 2021. Setelah itu, tak ada transaksi lagi. Terus sore ini tadi membaca pesan di WAG. Saya pun minta tolong ke saudara di bank untuk mengecek saldo saya. Ternyata, uang yang saya simpan di bank sudah hilang [Rp19 juta],” kata Wahyu.

Baca Juga: Plengkung Pitu Bakal Jadi Ikon Utama Objek Wisata Kalimosodo Klaten

Bidan lainnya di Kecamatan Wonosari, Klaten, yang enggan diungkap identitasnya mengaku mendapat informasi korban pembobolan ATM itu mulai dari dokter, perawat, bidan, dan pegawai Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana [Dissos P3AKB] Klaten.

“Kerugiannya macam-macam. Ada bu dokter yang kerugiannya Rp128 juta, dokter satunya Rp90 juta, dan perawat yang kehilangan Rp19 juta,” kata bidan tersebut kepada Solopos.com, Selasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya