SOLOPOS.COM - Polisi menunjukkan barang bukti yang disita dari tersangka pembobolan kotak infak masjid di 17 lokasi di Mapolres Klaten, Selasa (4/10/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Aksi Ruli Yasminto, 29, pencuri spesialis kotak infak masjid akhirnya terhenti setelah ditangkap tim Resmob Satreskrim Polres Klaten. Tak tanggung-tanggung, warga Desa Cawan, Kecamatan Jatinom itu membobol kotak infak di 17 masjid dalam tempo sebulan.

Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo, melalui Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Guruh Bagus Eddy Suryana, menjelaskan pelaku beraksi seorang diri. Modus yang dilakukan pelaku dengan merusak kunci kotak infak menggunakan berbagai peralatan yang dia bawa.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Tersangka kami tangkap di rumah indeks Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara, Rabu [28/9/2022],” kata Kasatreskrim saat digelar pers rilis di Mapolres Klaten, Selasa (4/10/2022).

Dari tangan tersangka, Polisi menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya peralatan yang digunakan pelaku untuk merusak gembok serta sepeda motor. Selain itu, polisi menyita uang sekitar Rp305.000 dari hasil membobol kotak infak masjid.

Ekspedisi Mudik 2024

Dari pengakuan tersangka, aksi pembobolan kotak infak itu sudah dilakukan di 17 masjid selama September 2022. Kali terakhir pelaku membobol kotak infak di Masjid Al Muaimin, Dukuh Kragilan, Desa Senden, Kecamatan Ngawen, Kamis (8/9/2022) siang.

Baca Juga: Ditinggal Salat Jumat di Al Aqsha Klaten, 2 Helm Warga Trucuk Diembat Maling

Dari kotak infak di masjid tersebut, takmir masjid mengalami kerugian sekitar Rp2 juta. Pelaku menyisakan uang sekitar Rp5.000 di dalam kotak infak.

Soal nilai total kerugian akibat aksi pelaku di belasan masjid, Kasatreskrim menjelaskan polisi masih melakukan pendataan. Pasalnya, tak semua takmir masjid melaporkan kejadian pembobolan kotak infak.

“Tersangka dijerat Pasal 363 ayat 1 ke-5e KUHP dengan ancaman hukuman penjara selama-lamanya tujuh tahun,” kata dia.

Sementara itu, Ruli beralasan membobol kotak infak untuk membayar hutang. Dia mengaku memiliki utang dari menggadaikan sertifikat senilai Rp20 juta dengan cicilan Rp1,6 juta per bulan.

Baca Juga: Ini Daftar 17 Masjid di Klaten yang Kotak Amalnya Dibobol Maling

Soal total hasil yang dia peroleh selama beraksi, Yuli mengatakan dari kotak infak di 17 masjid, dia mendapatkan hasil atau uang di lima lokasi.

Sementara, 12 lokasi lainnya kotak infak kosong alias tidak ada uangnya. Dari aksi pembobolan kotak infak kali terakhir di salah satu masjid di Senden, Ruli mengaku mendapatkan uang sekitar Rp1 juta.

“Saya tidak ambil semuanya [yang ada di dalam kotak infak]. Saya hanya ambil secukupnya yang bisa masuk di saku. Karena keburu ketahuan. Saya melakukan sebelum Zuhur,” ungkap dia.

Disinggung alasannya memilih mencuri kotak infak masjid, Yuli beralasan mudah untuk diambil.

Baca Juga: Edan! Pemuda Asal Jatinom Klaten Ini Nekat Bobol Kotak Amal Masjid di 17 Lokasi

“Kotak infak karena lebih mudah. Tetapi tidak semua saya ambil. Kalau ada kamera closed circuit television (CCTV) saya tidak ambil. Untuk mencongkel gembok kotak infak butuh waktu 15 menit,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya