SOLOPOS.COM - Siti Romelah mengembangkan usaha repacking dengan merek Ratu Ngemil (istimewa)

Solopos.com, SOLO— Ide bisnis bisa diperoleh dari mana saja seperti yang dilakukan Siti Romelah yang membangun UMKM dengan merek Ratu Ngemil.

Usaha Ratu Ngemil menangkap ide bisnis dari kenyataan bahwa tak sedikit para orang tua terutama kaum ibu yang kadang dibuat pusing karena anak-anaknya tak suka makan sayuran, termasuk brokoli.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekitar Agustus 2019 Siti Romelah memulai usaha repacking camilan stik sayur bermacam varian seperti jagung, ubi ungu hingga brokoli.

“Namun seiring berjalannya waktu, tampaknya yang paling diminati masyarakat adalah stik brokoli. Penerimaan pasar luar biasa untuk satu produk ini. Jadi saya kemudian lebih fokus mengembangkan stik brokoli atau Si Broo,” ujar perempuan yang akrab disapa Mela ini saat dihubungi Solopos.com, Selasa (18/8/2020).
Dia pun melepas Si Broo dengan berbagai varian rasa seperti original, pedas manis, dan pedas gurih.

BOB Gelar Lomba Desain Logo Berhadiah Puluhan Juta

Menggandeng Agen dan Reseller

Mela mengatakan Si Broo yang dipasarkan merupakan produk sehat yang diproduksi dengan bahan-bahan plihan dan terjamin kualitasnya. Dia mendapat pasokan bahan baku yang akan dikemas dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari Salatiga.

“Saya cocok dengan mereka [UMKM] di Salatiga. Selalu bisa diajak kerja sama dan responsnya cepat dan bagus. Ketika saya meminta sesuatu terkait produk mereka mau mengikuti. Mereka juga mau belajar dan terbuka dengan hal-hal baru,” ujar perempuan yang tinggal di Sambi, Boyolali ini.

Sejak Februari lalu, dia lebih fokus mengembangkan pemasaran secara daring. Dia juga membangun jejaring pemasaran dengan merekrut agen dan reseller.
Meski baru jalan sekitar 5 bulan, saat ini Mella sudah memiliki 11 agen dan 50 reseller.

“Saya rutin berbagi ilmu dengan mereka. Seminggu [sepekan] sekali ada kelas ilmu [online]. Saya juga memberikan challenge kepada mereka untuk mencapai target penjualan dengan reward berupa gift tertentu. Dengan pancingan ini diharapkan rekan agen lebih semangat lagi dalam berjualan produk,” jelas Mela.

Namun bagi Mela ilmu tidak datang hanya satu arah. Dia pun terbuka menerima usulan atau permintaan dari para agen tentang program apa yang ingin lakukan.
“Saya menganggap mereka adalah teman. Kami selalu sharing dan saling support. Saya selalu mendampingi mereka jika membutuhkan seperti dalam promosi melalui Facebook atau Instagram,”jelas Mela.

Mela mempromosikan produknya lewat akun instagram @ratungemil dan akun Facebook Mella Ratu Ngemil.

Fans K-Pop Merapat! BTS Bakal Jadi Brand Ambassador Bank Bukopin

Bangga Ikut UMKM Virtual Expo

Saat ini Mela dan tim yang dia bangun rata-rata berhasil menjual produk Si Broo 1.500 pieces per bulan. Setiap piece Si Broo di pasaran dijual dengan harga Rp15.000. Mella tidak memasang target jumlah penjualan bagi agen dan resellernya untuk memasarkan Si Broo. Namun dia akan memberi reward lain berupa cashback jika mereka berhasil menjual dalam jumlah tertentu.

Uniknya hampir semua agen dan reseller Mela adalah kaum perempuan dan ibu-ibu. Mella juga senang bisa membantu mereka untuk mendapatkan penghasilan. Tak hanya itu, Mella juga senang membantu para UMKM yang ingin maju.

Bagi Mella belajar hal-hal baru dan terus memperbaiki produk adalah salah satu kunci keberhasilan dalam membangun usaha. Dia pun senang bisa mengikuti UMKM Virtual Expo yang diselenggarakan Bank Indonesia Solo dengan Solopos.

“Yang pasti kesan pertama adalah saya bangga bahwa produk saya yang baru ini sudah layak untuk kompetisi,” ujar Mela.

Pemkab Wonogiri Izinkan Hajatan Skala Sedang, Apa Maksudnya?

Luangkan Waktu Khusus

Kedisiplinan adalah hal yang penting dalam usaha. Menurut Mella, meski usaha UMKM bisa dilakukan di rumah, bukan berarti bisa bersantai-santai. Agar usaha kita maju kita harus bisa disiplin dan benar-benar meluangkan waktu khusus.

“Kalau pas kerja kantoran saja kita bisa disiplin, kenapa untuk usaha sendiri nggak bisa? Untuk itu perlu waktu khusus agar usaha kita bisa berkembang,” ujar Mella yang pernah menjadi karyawan swasta ini.

Memiliki usaha waktunya memang lebih fleksibel. Yang penting ada waktu khusus untuk benar-benar mengembangkan usaha yang dibangun. Sebab, jika usaha kita berhasil tentang hal itu juga akan memberikan keuntungan dan kebahagiaan sendiri.

Punya usaha sendiri memang penuh lika-liku dan butuh perjuangan. Banyak hal yang harus ditangani sendiri, mulai dari mengurus produk, mengatur penjualan, melakukan promosi dan lain sebagainya. Hal-hal itu kadang bisa membuat pelaku usaha terutama kaum perempuan patah semangat atau kelelahan.

“Bagi saya waktu untuk diri sendiri juga penting. Kalau sudah benar-benar cape saya akan benar-benar memanfaatkan waktu untuk diri sendiri. Biasanya saja ngemal atau jalan-jalan sambil makan,” ujar Mela.

Bagi Mela membantu orang lain bahkan memberikan reward atau gift kepada orang adalah hal yang baik untuk dilakukan. Namun jangan sampai mengesampingkan kebahagiaan diri sendiri. “Sesekali kita perlu memberi gift untuk diri sendiri, itu juga perlu agar hidup kita seimbang,” ujar Mela.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya