SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendidikan SMP. (Solopos/Wishnu Paksa)

Solopos.com, BOYOLALI -- Pelaksanaan pembelajaran tatap muka untuk jenjang SMP di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, terpaksa ditunda.

Penundaan pembelajaran tatap muka untuk murid SMP di Boyolali karena peta persebaran Covid-19 menunjukkan hampir semua kecamatan di Kota Susu dalam zona merah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boyolali, Darmanto, mengatakan berdasarkan peta sebaran Covid 19 Kabupaten Boyolali, Jumat (4/9/2020), semua kecamatan berada di zona merah, kecuali Selo.

Tutup Akibat Covid-19, Pabrik Garmen di Delanggu Klaten Disemprot Disinfektan

"Belum memungkinkan bagi kami mengizinkan kepada sekolah untuk mengadakan tatap muka. Jadi maaf, rencana tatap muka terpaksa kami tunda sampai kondisi memungkinkan. Semoga zona penyebaran semakin membaik sesuai harapan kita semua," kata Darmanto kepada wartawan di kantornya, Jumat.

Dia mengatakan sebelumnya telah direncanakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka untuk jenjang SMP dilaksanakan pekan depan.

Namun sesuai peraturan yang ada, pembelajaran tatap muka bisa dijalankan asalkan memenuhi empat kriteria utama.

"Pertama daftar periksa, yang isinya fasilitasi atau infrastruktur protokol kesehatan sekolah. Kedua persetujuan oramg tua. Ketiga zona sebaran Covid 19. Keempat izin kepala dinas pendidikan," lanjut dia.

Kebakaran Hanguskan Rumah Warga Sragen, Uang Rp5 Juta dan Perhiasan Ludes

Dari syarat tersebut, ungkap dia, beberapa sekolah sebelumnya telah ditetapkan memenuhi kriteria untuk pembelajaran tatap muka.

Demi Kesehatan dan Keselamatan Siswa

Namun melihat perkembangan persebaran Covid 19 saat ini, pihaknya memilih untuk menunda pembelajaran tatap muka. Hal itu demi kesehatan dan keselamatan siswa maupun tenaga pendidik.

Untuk Kecamatan Selo, meski tercatat dalam zona kuning, pihaknya tetap menunda pelaksanaan tatap muka.

"Untuk siswa mungkin bisa dari daerah Selo saja. Tapi pendidiknya semua dari bawah atau daerah lain. Itu sudah kami inventarisasi demi kesehatan dan keselamatan pendidik dan pelajar," jelas dia.

Berdasarkan informasi yang diunggah di https://covid19.boyolali.go.id, jumlah kasus konfirmasi per 3 September 2020 ada 462 orang.

Menpora Era Orde Baru Abdul Gafur Meninggal di Usia 81 Tahun

Dari jumlah itu 155 kasus dirawat, 18 kasus isolasi mandiri, 267 kasus sembuh, dan 22 kasus meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, menyebutkan persebaran Covid 19 di Kabupaten Boyolali sudah menyebar ke sejumlah kecamatan.

"Jadi hampir semua wilayah di Kabupaten Boyolali sekarang sudah terdapat kasus Covid 19 kecuali Kecamatan Selo," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya