SOLOPOS.COM - Pengguna jalan melintasi bagian lahan yang akan dipakai sebagai oprit Jembatan Pilang-Gedongan, Sragen, Kamis (2/7/2020). (Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen kembali menggangarkan dana Rp1,7 miliar untuk pembebasan lahan Jembatan Pilang-Gedongan. Jembatan ini dibangun di perbatasan Kecamatan Masaran-Plupuh sepanjang 150 meter.

Dana tersebut dianggarkan melalui APBD Perubahan 2020. Pembangunan jembatan yang  melintasi Sungai Bengawan Solo itu rencananya dimulai lagi pada 2021-2022.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com di lokasi, Kamis (2/7/2020), lahan yang rencananya dipakai sebagai oprit jembatan itu sudah dipasangi dinding beton. Namun, belum ada kegiatan pembangunan fisik di lokasi.

Proses pembebasan lahan Jembatan Pilang-Gedongan tersebut sempat terhenti akibat wabah Covid-19. Dana senilai Rp1,7 miliar yang dianggarkan dari APBD 2020 akhirnya urung direalisasikan untuk pembebasan lahan lantaran dipakai menanggulangi dampak Covid-19.

Kos-Kosan di UMS Solo Ditinggal 4 Bulan Gegara Corona, Mahasiswa Ini Kaget Jamur dan Kutu Berpesta

Warga Tak Sabar

Pembangunan Jembatan Pilang-Gedongan Sragen itu telah lama dinantikan warga. Salah satu warga Masaran, Sragen, Parno, 50, mengaku tidak sabar melintasi jembatan baru. Sebab, selama ini warga mengandalkan jembatan gantung tua yang tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat.

“Sebagai warga Masaran, kami tidak sabar menantikan adanya jembatan itu. Untuk ke Gedongan, selama ini kami harus melintasi jembatan gantung yang semakin tua usianya. Jembatan gantung itu tidak bisa dipakai untuk kendaraan roda empat. Kalau sudah dibangun Jembatan Pilang-Gedongan, tentu mendukung perekonomian warga sekitar dan menghidupkan potensi pariwisata sentra batik,” terang Parno.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sragen, Marija, mengatakan pembangunan Jembatan Pilang-Gedongan sudah menghabiskan anggaran Rp2,4 miliar untuk pembangunan fondasi. Serta menelan Rp1,7 miliar untuk pembebasan lahan pada 2019.

Kasus Covid-19 Menurun, Sragen Siap Masuk Zona Hijau

Jembatan Gantung Kliwonan

Dia mengakui hingga kini proses pembebasan lahan belum selesai dilakukan sehingga proyek pekerjaan fisik jembatan belum dimulai lagi.

“Karena dana dipakai untuk kegiatan penanggulangan Covid-19, maka kami anggarkan lagi Rp1,7 miliar di APBD Perubahan 2020 untuk membebaskan sisa lahan,” terang Marija.

Pembangunan fisik Jembatan Pilang-Gedongan Sragen pada 2021-2022 masih membutuhkan anggaran sekitar Rp30 miliar. Kemungkinan kebutuhan anggaran itu akan dibagi dalam dua tahun anggaran masing-masing Rp15 miliar.

“Jembatan Pilang-Gedongan merupakan pengganti dari Jembatan Gantung Kliwonan. Nantinya, jembatan gantung itu tidak akan difungsikan. Mungkin bisa dijadikan sebagai monumen,” papar Marija.

Pembangunan Jembatan Pilang-Gedongan ditaksir menelan total anggaran lebih dari Rp40 miliar. Jembatan ini menjadi akses wisata yang menghubungkan sentra batik Desa Pilang dan Desa Kliwonan di Kecamatan Masaran menuju sentra batik di Plupuh dan Museum Purbakala Sangiran.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya