SOLOPOS.COM - Ekskavator beroperasi di umbul Dukuh Gedong, Desa Gedongjetis, Kecamatan Tulung, Rabu (10/11/2021). Umbul yang terdapat banyak benda objek diduga cagar budaya tersebut bakal dibangun menjadi objek wisata air. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Pemerintah Desa Gedongjetis, Tulung, Klaten, tengah membangun objek wisata di Umbul Desa Gedongjetis. Pada tahap awal pembangunan objek wisata itu, satu ekskavator dikerahkan. Proyek pembangunan tersebut dilakukan hati-hati agar tidak merusak bebatuan candi yang ada di kawasan umbul.

“Yang jelas dari pengerukan kalau ditemukan batu purbakala, tanah yang dikeruk itu di sebelahnya batu kemudian diangkat pelan-pelan. Penempatan juga dilakukan pelan-pelan untuk meminimalisasi kerusakan,” ujar Kepala Desa Gedongjetis, Deddy Tuhono, Rabu (10/11/2021).

Promosi Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama

Deddy menuturkan pada Rabu petugas Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Klaten mendatangi umbul yang terdapat banyak batuan candi tersebut.

Baca Juga: Kisah Driver Ambulans saat Covid-19 Meledak, Tak Digaji Sering Tombok

“Kebetulan ditemukan objek cagar budaya. Sudah minta izin ke dinas agar batu-batu itu bisa dipelihara desa dan kami meminta dari dinas akan mendampingi penataam candi yang memang belum ada namanya,” jelas dia.

Deddy mengakui di kawasan umbul tersebut banyak ditemukan batuan candi. Diperkirakan, di sisi utara umbul pernah berdiri candi. Namun, lambat laun candi itu dibongkar dan bebatuan candi dipinggirkan.

“Kami menyesalkan itu vanyak yang hilang pada 1970-1980. Dulu ada arca di sana sudah hilang. Oleh karena itu batuan yang tersisa akan kami tata supaya berwujud candi,” jelas dia.

Baca Juga: Proyek Umbul Desa Gedongjetis Dikhawatirkan Rusak Objek Cagar Budaya

Kadus III Desa Gedongjetis, Bejo, mengatakan pembangunan objek wisata air itu dilakukan bertahap. Pada tahap awal dilakukan pembangunan kolam renang anak-anak dan dewasa. “Sementara yang kami tahu untuk kolam renang anak-anak dan dewasa. Kemudian untuk warga, tetap ada tempat khusus beraktivitas seperti setiap hari. Luas lokasi sekitar 1.000 meter persegi,” kata Bejo.

Bejo menjelaskan proyek pembangunan tahap awal tersebut sudah dimulai sejak Senin (8/11/2021). Soal batuan candi yang ada di umbul itu, Bejo mengatakan untuk sementara waktu dipinggirkan di tepi umbul.

“Sementara batu peninggalan dipisahkan. Nanti rencananya memang batu candi ditata setelah ini jadi. Jadi tidak dibuang atau digunakan untuk lainnya. Kalau sudah tertata kami minta saran dari dinas purbakala untuk penataan batuan candi,” jelas Bejo.

Baca Juga: Kisah Penemuan Candi Watu Genuk di Boyolali Berawal dari Batu Miring

 

Dipisah

Kepala Bidang Kebudayaan Disparbudpora Klaten, Yuli Budi Susilowati, mengatakan bentuk asli candi di kawasan umbul tersebut belum diketahui.

“Dari sesepuh desa kami tanya belum tahu bentuk aslinya seperti apa. Batu yang ada di sini sudah ditata ulang dan bukan bentuk aslinya. Kemungkinan sudah ditata ulang sehingga tidak lagi berbentuk seperti aslinya,” jelas dia.

Terkait proses pembangunan objek wisata di kawasan umbul, Susi meminta batuan candi dipisahkan agar tak rusak. Disparbudpora berencana berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) dan Balai Arkeologi untuk melakukan seleksi dan melihat kondisi bebatuan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya