SOLOPOS.COM - PERIKSA BANGUNAN -- Wakil Bupati Sragen, Daryanto, memeriksa dinding bangunan Puskesmas Gemolong yang retak, Kamis (12/5). (Espos/Tri Rahayu)

Sragen (Solopos.com) – Wakil Bupati (Wabup) Sragen Daryanto menduga pembangunan Puskesmas Gemolong menyalahi spesifikasi. Wabup akan memanggil Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen untuk dimintai penjelasan tentang hasil pekerjaan bangunan puskesmas tahun 2006 ini.

PERIKSA BANGUNAN -- Wakil Bupati Sragen, Daryanto, memeriksa dinding bangunan Puskesmas Gemolong yang retak, Kamis (12/5). (Espos/Tri Rahayu)

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Daryanto menegaskan hal ini setelah meninjau setiap ruang di Puskesmas Gemolong, Sragen, Kamis (12/5) sore. Inspeksi mendadak (Sidak) Wabup dilakukan bersama sejumlah pejabat Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, Kabag Humas Sekretariat Daerah (Setda) Pemkab Sragen, Harjuno Toto dan pejabat lainnya. Kehadiran Wabup disambut Kepala Puskesmas Gemolong dr Agus Budi Harjo bersama sejumlah perawat, bidan dan staf lainnya. Camat Gemolong turut serta mendampingi Wabup.
Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpollinmas) Sragen, Wangsit Sukono, menyusul datang ketika rombongan Wabup hendak pulang. Sementara Kepala DPU Sragen, Marijo pun juga hadir belakangan setelah dihubungi langsung Wabup agar melihat kondisi bangunan Puskesmas.

“Saya prihatin dengan kualitas bangunan puskesmas ini. Dinding yang retak itu kalau didorong sedikit saja sudah ambrol. Saya khawatir bangunan ini akan ambruk jika tidak segera ditangani serius. Saya akan berupaya mengalokasikan dana pada APBD-Perubahan 2011 karena kondisi puskesmas ini segera mendapatkan penanganan tangap darurat,” ujar Wabup di hadapan para pejabat dan staf puskesmas.

Wabup juga meminta agar kontraktor yang mengerjakan bangunan Puskesmas Gemolong dipanggil untuk dimintai keterangan terkait bagaimana sebenarnya spesifikasi bangunan itu. Menurut dia, rekanan tidak bersalah karena masa pemeliharaan sudah lewat. Kalau dicari kesalahannya, terang dia, ada di pemerintah yang tidak jeli saat pembangunan dilaksanakan dulu. “Kalau melihat alokasi anggarannya senilai Rp 600 juta dengan luas bangunan sekitar ratusan meter persegi, saya kira kualitas bisa lebih baik. Bila alasannya tanahnya labil, mengapa bangunan yang sama di wilayah yang sama tidak retak?” paparnya.

Terpisah, Kasubag Perencanaan Dinkes Sragen, Suwarso, mengungkapkan pekerjaan bangunan ini sudah sesuai dengan besteknya. Dia mengakui proses desain gambar sampai penentuan spesifikasinya dilakukan DPU. “Saya kira keretakan ini terjadi karena kondisi tanah liat yang masih labil. Buktinya, keretakan yang terjadi hanya di bangunan utama dan bangunan sisi timur. Sedangkan di bangunan sebelah barat masih baik,” ungkapnya.

Dia menyatakan sudah berkoordinasi dengan DPU. Dia menyatakan tidak bisa memprediksi besaran biaya yang dibutuhkan untuk merenovasi bangunan puskesmas ini. “Biaya pemeliharaan puskesmas juga minim. Kalau diajukan pada APBD-Perubahan saya kira anggarannya terbatas. Kemungkinan menunggu APBD 2012 mendatang,” tambahnya.

trh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya