SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BESI PONDASI—Anggota Komisi C DPRD Grobogan, Ahmad Suudi SSos menunjukan besi kerangka pondasi pembangunan gedung perpustakaan SDN 5 Gubug yang diduga tidak sesuai bestek ukurannya, Selasa (8/11/2011). (JIBI/SOLOPOS/Arif Fajar S)

Grobogan (Solopos.com)--Pembangunan perpustakaan SD Negeri 5 Gubug, Kabupaten Grobogan diduga menyimpang, karena konstruksi bangunan gedung tersebut ditengarai tidak sesuai bestek.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dari hasil peninjauan yang saya lakukan, ada dugaan kuat konstruksi bangunan gedung perpustakaan tersebut yang saat ini sedang dilaksanakan menyalahi bestek,” terang anggota Komisi C DPRD Grobogan Ahmad Suudi SSos, Selasa (8/11).

Dugaan ini, lanjut Suudi, karena pihaknya melihat pelaksanaan pembangunannya terkesan asal-asalan dan tidak mengikuti bestek yang ada. Sebagai contoh, kedalaman pondasi yang seharusnya 80 cm ternyata hanya dibuat kedalaman 30 cm.

“Belum lagi landasan tapak plat untuk kaki konstruksi (foot plat), tidak diberi lantai kerja dan besi yang digunakan berukuran 4 dan 8 mm. Seharusnya sesuai bestek, ukuran besinya 12 mm, termasuk besi begel yang seharusnya ukuran 6 mm, oleh pelaksana menggunakan ukuran 4 mm,” jelasnya.

“Jadi yang saya lihat di lokasi pembangunan gedung perpustakaan, konstruksi yang tidak sesuai bestek ada di posisi pojok barat pondasi gedung. Sedang yang tiga lainnya sudah dicor, sehingga tidak bisa dilihat. Namun saya menduga ada penyimpangan juga,” papar Suudi.

Menurut Suudi, pembangunan gedung perpustakaan tersebut didanai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2012 senilai Rp 92 juta. Sehingga Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Grobogan seharusnya mengawasi proyek itu.

“Karena tidak menutup kemungkinan tidak hanya di SDN 5 Gubug saja, namun proyek pembangunan gedung perpustakaan lainnya yang didanai DAK juga dikerjakan tidak sesuai bestek,” ungkap politisi muda PKS dari Kecamatan Gubug ini.

Saat pengecekan, Suudi mengaku bertemu dengan Sarmuji yang mengaku pemborong pekerjaan itu. “Yang bersangkutan tidak mengelak jika besi yang digunakan dikombinasi atau tidak sesuai bestek,” tegasnya.

Kepala Disdik Grobogan Sugiyanto melalui Kabid Pendidikan TK/SD Bambang Margono kepada wartawan mengatakan, akan mengkonfirmasi hal tersebut dan segera menindaklanjuti dugaan itu.

(rif)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya