SOLOPOS.COM - Kios darurat Pasar Legi Solo. (Solopos/dok)

Solopos.com, SOLO -- Pembangunan Pasar Legi yang direncanakan satu tahun menjadi multiyears selama dua tahun. Penyebabnya, pemerintah pusat melakukan rasionalisasi anggaran akibat pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 memang membuat pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah melakukan rasionalisasi dan realokasi anggaran.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu dilakukan agar pemerintah mendapatkan dana yang siap digunakan untuk penanganan dan antisipasi dampak pandemi Covid-19, termasuk dampak ekonominya.

Halo Nasabah Bank, Ini 4 Syarat Bisa Dapat Keringanan Kredit

Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi, menjelaskan rencana proyek pembangunan pasar dengan anggaran Rp150 miliar awalnya berlangsung selama satu tahun.

Namun, saat pemerintah mengurus proses administrasi, pandemi Covid-19 melanda Tanah Air. Pemerintah lantas membuat proyek pembangunan Pasar Legi Solo secara multiyears selama dua tahun.

Solopos Hari Ini: Transmisi Lokal bakal Kian Sporadis

“Rasionalisasi keuangan di pemerintah pusat banyak yang digeser. Pembangunan dilakukan multiyears. Dua tahun anggaran. Kalau sudah ada izin dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat [PUPR] bisa tayang lelang,” kata dia kepada Solopos.com saat ditemui di Pasar Nusukan, Solo, Selasa (12/5/2020).

Pedagang Diminta Sabar

Proyek pembangunan secara multiyears di atas Rp100 miliar harus mendapatkan izin dari Menteri PUPR. Dia berharap pedagang bersabar dengan menempati kios darurat.

Ingat 377 Pohon yang Dipindahkan karena Proyek Flyover Purwosari, Ini Kondisi Terkini

Pedagang juga diminta memahami sebab perubahan rencana pembangunan Pasar Legi Solo ini disebabkan faktor yang tidak terduga, yakni pandemi Covid-19.

Kebakaran di Pasar Legi Solo terjadi pada bulan Oktober 2018. Kebakaran hebat itu menghanguskan hampir semua kios dan los di dalamnya. Sumber api diduga berasal dari kios di bagian ujung atau selatan kantor pasar.

Palsukan Daging Sapi Pakai Daging Babi, Warga Solo Dibekuk di Bandung

Embusan angin yang besar membuat api cepat membesar dan sulit dipadamkan. Di Pasar Legi, terdapat total 235 kios dan 1.485 los.

Jumlah itu belum termasuk para pedagang yang berdagang di pelataran pasar sebanyak 550 orang. Dengan demikian, total pedagang mencapai 2.269 pedagang.

Sejauh ini, ribuan pedagang itu menempati kios darurat Pasar Legi Solo. Namun, sebagian memilih menyewa di tempat lain karena lokasi kios darurat dianggap kurang strategis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya