Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, akhirnya angkat bicara terkait polemik pembangunan Masjid Taman Sriwedari yang mangkrak atau mandek sekira dua tahun terakhir. Ia menyatakan tetap membantu penyelesaian pembangunan masjid itu.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat diwawancarai wartawan seusai menjadi pembicara pada Musda XV KNPI Jawa Tengah (Jateng) di The Sunan Hotel Solo, Senin (8/8/2022) sore. “Pasti [membantu], di ranah hukum, di meja hijau kami kawal,” ungkapnya.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Salah satu upaya membantu tersebut, menurut Gibran, yakni bila ada pihak-pihak yang akan menyalurkan dana corporate social responsibility (CSR) nantinya diarahkan ke Masjid Taman Sriwedari. “Kalau mau ada yang memberikan dana CSR-nya pasti kami arahkan ke situ,” terangnya.
Ihwal pengajuan pengunduran diri Achmad Purnomo dari posisi Ketua Panitia Pembangunan Masjid Taman Sriwedari Solo, Gibran tidak menampiknya. Bahkan menurutnya surat pengajuan pengunduran diri mantan Wakil Wali Kota Solo itu sudah diterima.
“Suratnya sudah saya terima, ya tunggu saja. Beliau memang berkeinginan untuk mundur. [Surat] Sudah lama tapi saya berkali-kali sarankan beliau, Pak lebih baik diselesaikan, saya yakin pasti selesai. Karena ini legacy Pak Rudy dan Pak Purnomo,” urainya.
Baca Juga: Purnomo Ingin Mundur dari Ketua Panitia Pembangunan Masjid Sriwedari
Surat Pengunduran Diri Purnomo
Disinggung mengenai usia yang menjadi alasan Purnomo mengajukan pengunduran diri, Gibran menilai hal itu bukan merupakan halangan. Apalagi Gibran mengaku pernah berjanji pembangunan masjid harus selesai. Dia meminta masyarakat menunggu.
“Walah umur itu bukan suatu halangan. Saya kan sudah janji dulu, harus selesai. Kami lagi mengupayakan kan ya, ditunggu saja. Ya untuk selanjutnya seperti apa ya ditunggu wae. Ya kalau bisa secepatnya [pembangunan masjid],” katanya.
Selanjutnya, ihwal calon Ketua Panitia Pembangunan Masjid Taman Sriwedari Solo ke depannya, berdasarkan usulan Purnomo, antara Gibran dan Wawali Teguh Prakosa. “Ya beliau menyarankan dua-duanya, kami sudah berkomunikasi terus,” sambungnya.
Baca Juga: Mantan Wawali Solo Buka-Bukaan Soal Pembangunan Masjid Sriwedari
Terkait usulan dari Purnomo itu, Gibran kembali menyatakan dirinya bukan berarti tidak menyetujui. Tapi dia menyarankan agar kepanitiaan tetap dipimpin Purnomo. Sebab pembangunan Masjid Sriwedari dimulai saat kepemimpinan Rudy-Purnomo.
“Ya sekali lagi, bukannya saya tidak setuju. Tadi saya sarankan lebih baik ini yang memimpin Pak Purnomo. Karena ini legacy-nya Pak Rudy dan Pak Purnomo. Saya kan cuma orang baru,” tegas putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.