SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)

Pembangunan Karanganyar, oknum wartawan yang bertugas di Karanganyar meminta jatah proyek kepada DPU.

Solopos.com, KARANGANYAR–Wartawan Karanganyar geram karena ulah sejumlah orang menamakan diri Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, mereka diduga meminta jatah proyek kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Karanganyar. Sasaran mereka adalah proyek yang dikerjakan tanpa lelang. Mereka berdalih meminta jatah proyek untuk kesejahteraan wartawan di Karanganyar.

Oleh karena itu, sejumlah wartawan media cetak dan elektronik mendatangi kantor DPU Karanganyar untuk memastikan kebenaran informasi itu, Senin (2/11/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami bertanya informasi sejumlah orang mencatut profesi wartawan. Mereka meminta jatah proyek ke Pemerintah Kabupaten [Pemkab] Karanganyar melalui DPU. Kalau memang betul, kami akan menempuh jalur hukum karena menggunakan profesi wartawan,” kata Koordinator Wartawan di Karanganyar, Ari Purnomo, saat berada di ruang Plt Kepala DPU Karanganyar, Senin.

Bahkan, informasi yang beredar AWPI sempat bergabung dalam rapat lintas kontraktor rekanan Pemkab Karanganyar. Pada rapat itu, nama Ketua Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional (Gapeknas), Suwarno, disebut-sebut meminta sejumlah rekanan menyisihkan lima proyek untuk wartawan.
Namun, Suwarno mengelak. “Enggak, saya enggak pernah merasa didatangi wartawan. Atau ada wartawan meminta proyek. Enggak, saya enggak kayak gitu,” ujar Suwarno.

Hal senada disampaikan Plt Kepala DPU Karanganyar, Edhy Sriyatno. Dia menyampaikan belum ada orang yang mengaku sebagai wartawan maupun AWPI meminta jatah kepada DPU.

“Sampai saat ini belum ada laporan kalau wartawan meminta jatah proyek itu. Kalau nanti ada, saya akan membentengi langsung. Saya mengerti,” tutur Edhy.

Wartawan di Karanganyar akhirnya bertemu salah satu anggota AWPI Karanganyar, Tukino.

Tukino mengaku Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) AWPI Karanganyar. Dia membantah bergabung bersama rekanan untuk meminta jatah proyek kepada Pemkab. Namun, dia keceplosan pernah mendapatkan proyek dari Pemkab selama 2-3 tahun terakhir.
Pada obrolan berikutnya, dia menyebut AWPI di Karanganyar baru berjalan selama satu bulan.

Sedangkan AWPI di Jakarta baru dibentuk 2014. Dia meralat apa yang disampaikan. “Tidak benar. Saya tidak pernah meminta proyek dengan mengatasnamakan wartawan. Kalau Suwarno itu memang salah satu pengurus AWPI pusat. Pak Soewarno kontraktor juga,” ujar dia.

Lalu, saat ditanyakan alasan membentuk AWPI, Tukino menjelaskan organisasi itu bentukan sejumlah orang di Jakarta. Tukino dan kawan-kawannya sedang mengurus perizinan di Kabupaten Karanganyar. Tukino berulangkali menyampaikan tidak tahu menahu soal pembentukan dan alasan menggunakan profesi wartawan.

“Pusat di Jakarta dan sudah mendapatkan pengesahan dari Kemenkumham. Surat Keputusan untuk DPC AWPI di Karanganyar masih revisi. Kalau kenapa pakai wartawan, silakan tanya ke pusat. Ini sah kok,” tutur Tukino.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya