SOLOPOS.COM - Pengerjaan lahan pembuatan Jembatan Sasak baru dari Mojo, Plumbon, Mojolaban, Sukoharjo ke arah Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo, Sabtu, (1/10/2022). (Solopos.com/ Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SUKOHARJO — Pembangunan jembatan sasak ketiga di Dukuh Mojo, Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, masih berlanjut hingga, Sabtu (1/10/2022).

Sementara, dua jembatan sasak sebelumnya tidak beroperasi karena debit air Sungai Bengawan Solo tinggi.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Berdasarkan pantauan Solopos.com, terlihat dalam lokasi, tanah di tempat pembangunan itu telah rata dan sudah terlihat perlintasan jalur mengarah ke bibir sungai. Namun, pembuatan struktur jembatan belum terlihat ada pengerjaan.

Kepala Desa Plumbon, Suparno mengatakan kegiatan warga itu kini berada dalam pengawasan desa. Pemdes setempat meminta warga yang membangun jembatan baru itu memberikan surat pemberitahuan  agar Pemdes mengetahui siapa yang menjadi penanggungjawab.

Sebelumnya, muncul jembatan sasak ketiga di Desa Plumbon, Mojolaban, Sukoharjo, yang mulai proses pembangunan pada hari ini, Jumat (30/9/2022). Proses pembangunan  baru tahap pemerataan tanah dengan alat berat atau ekskavator.

Baca juga: Duh! Jembatan Sasak Jalur Baru Hanyut, Sementara Tutup Dulu untuk Perbaikan

Jembatan sasak itu rencananya dibangun di utara Jembatan Mojo atau di Dukuh Mojo, Desa Plumbon, Mojolaban, Sukoharjo yang membentang di Sungai Bengawan Solo menuju Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo.

Pemerintah Desa Plumbon menegaskan harus ada penanggungjawab dalam pembangunan jembatan alternatif tersebut.

Seperti diketahui dua jembatan sasak lain telah ada sebelumnya. Keduanya membentang dari arah Gadingan menuju Ngepung, Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo dan Beton, Sewu, Jebres Solo.

Maraknya pembangunan jembatan sasak terjadi sebagai akibat pentupuan Jembatan Mojo karena sedang diperbaiki pada pekan lalu. Warga menyayangkan perbaikan itu juga bersamaan dengan perbaikan Jembatan Jurug yang menjadi penghubung ke Kota Bengawan.

Melihat munculnya jembatan sasak ketiga di Desa Plumbon, Mojolaban, Sukoharjo, itu Kepala Desa Plumbon, Suparno meminta adanya penanggungjawab atas pembangunan Jembatan Sasak itu. Mengingat perlintasan jembatan sasak berisiko tinggi.

Baca juga: Debit Air Bengawan Solo Tinggi, Dua Jembatan Sasak Tak Beroperasi

Berdasarkan hasil pengecekannya, ternyata sudah ada rembug warga tetapi tidak diketahui desa. Padahal tanah yang akan dibangun jembatan adalah tanah milik desa.

Warga justru mengetahui tanah tersebut milik umum, bahkan warga membangun di tempat itu dengan mendatangkan alat berat berupa eskavator untuk meratakan tanah.

Sementara, kedua jembatan sasak penghubung Desa Gadingan, Mojolaban ke arah Solo tak beroperasi, Sabtu (1/10/2022). Kedua jembatan itu ditutup pengelola lantaran debit air Bengawan Solo tinggi.

Pantauan Solopos.com di lokasi jembatan sasak dari Desa Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo ke arah Beton, Sewu, Jebres, Solo beberapa pengelola tengah membuat sasak baru untuk perlintasan.

Di jembatan dua jalur itu terlihat beberapa sasak di sudut jembatan dari arah Mojolaban copot.

Baca Juga: Total Ada 3 Jembatan Sasak Sukoharjo – Solo, Ada yang Baru Proses Bangun

Dibagian sasak paling ujung yang biasanya digunakan sebagai start pengendara melaju kini terbenam karena debit air itu. Jalur alternatif yang sudah dilengkapi kamera CCTV oleh pemiliknya itu tak terlihat warga melintas.

Diketahui pemasangan dua kamera CCTV dilakukan beberapa hari lalu untuk memantau aktivitas jalur. Sementara di ujung jembatan dari arah Beton sedang dipasang penerangan dari Dishub Solo.

Sebelum menuju bibir Bengawan Solo kini pengendara disuguhkan spanduk yang menginformasikan sebagian hasil dari penyeberangan akan digunakan untuk pembangunan Pondok Pesantren Amanah Ummah Gadingan.

Seperti diketahui pengendara yang melintas di jalur itu akan dikenakan tarif Rp2.000/kendaraan. Warga Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo, Indrawan, mengatakan ketinggian debit air bertambah sejak adanya hujan Jumat (30/9/2022) sore.

“Kemarin kan hujan sekitar pukul 15.00 WIB itu jadi debit airnya bertambah. Kalau untuk penutupan total jembatan baru hari ini,” terang Indrawan saat berbincang dengan Solopos.com di sekitar lokasi jembatan, Sabtu.

Baca juga: ROUND UP: Jembatan Sasak di Sangkrah dan Insiden Anggota DPRD Solo di Minahasa



Sementara salah seorang pengelola, Slamet, mengatakan lantai jembatan terus diganti secara berkala, tergantung kebutuhan. Sementara pergantian jembatan itu membutuhkan 5 ruas bambu untuk dua papan lantai jembatan sasak.

Dia juga mengatakan telah mendapat bantuan berupa pelampung dari pemerintah Kabupaten Sukoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya