SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Facebook.com-Ganjar Pranowo)

Pembangunan Jawa Tengah (Jateng) pada 2017 akan difokuskan ke penanganan kemiskinan dan infrastruktur pariwisata.

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tegah (Jateng) akan mengurangi anggaran untuk infrastrukur jalan dan jembatan pada tahun anggaran 2017 mendatang. Sebagai gantinya, Pemprov Jateng akan lebih memprioritaskan penanganan kemiskinan dan mengakselerasi program-program yang telah ditargetkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sampai tahun ketiga ini perbaikan jalan provinsi relatif bagus. Tinggal jalan kabupaten/kota yang sekarang kita dorong. Infrastruktur untuk tahun 2017 sudah kita kurangi. Tapi komunikasi dengan pemerintah pusat kita buka. Alhamdulillah double track selatan sudah hampir jadi, Bandara Ahmad Yani insya Allah tahun 2018 jadi, dan Bandara Purbalingga insya Allah kita kerjakan tahun 2017 ini,” terang Ganjar seperti dilansir situs resmi Pemprov Jateng, Selasa (27/12/2016).

Ganjar menyebutkan renovasi atau pembangunan bandar udara dapat membuka akses yang lebih luas bagi para wisatawan untuk mengeksploitasi objek-objek wisata unggulan di Jateng, seperti Dieng, Borobudur, Sangiran, dan Karimunjawa. Ganjar mengaku siap program infrastruktur pariwisata akan lebih diprioritaskan, selain penangganan kemiskinan pada tahun 2017 mendatang. “Pariwisata juga kita dorong. Ini menjadi ekonomi kreatif baru. Kemarin pemenang tender sudah paparan kepada kita. Saya minta untuk paparan sekali lagi dan hasil kajian pemenang tender itu saya minta untuk diuji publik,” bebernya.

Ganjar mencontohkan, objek wisata Sangiran perlu dieksplorasi, sehingga wisatawan datang tidak hanya melihat kondisi obyek wisata saja, tetapi juga ada permainan dan kuliner yang unik. Dengan demikian, target wisatawan dapat dicapai. “[Fokus] kepada penanggulangan kemiskinan, desa-desa kita kasih bantuan kembali agar bisa lebih cepat tumbuh. Pada saat bersamaan, kita berikan pedoman-pedoman kepada bupati dan kades agar transparan, akuntabel, dan partisipatif,” imbuh politikus dari PDI Perjuangan itu.

Ganjar menambahkan hingga akhir tahun 2016 ini, Pemprov Jateng telah mengimplementasikan program Kartu Tani untuk memastikan distribusi pupuk bersubsidi tepat sasaran. Program tersebut dilakukan karena sejak awal pemerintahan Ganjar-Heru petani sering kali mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi.

“Sebagian besar masyarakat kita petani. Kita tanya apa masalah mereka, ternyata pupuk. Di balik Kartu Tani itu bukan cerita ada kartunya, tetapi basis datanya. Ternyata sulit mengajak orang agar mau didata luasannya, siapa pemiliknya? Ditanami apa?,” beber orang nomor satu di jajaran Pemprov Jateng itu.

Selain menyebutkan prioritas pembangunan Pemprov Jateng pada 2017, Ganjar juga mengklaim sederet keberhasilan pemerintahannya pada 2016 ini. Salah satunya, yakni program reformasi birokrasi yang menunjukkan perkembangan positif. Ia mengklaim praktik korupsi maupun pungli di jajaran Pemprov Jateng berkurang. Hal itu dikarenakan Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) tetap diberikan agar tidak tergoda untuk melakukan praktik korupsi. Selain itu, ASN juga diminta untuk melaporkan harta kekayaan.

“Reformasi birokrasi terus kita lakukan. TPP diberikan agar ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak tergoda dengan korupsi. Satu enggak boleh nyolong. Dua, penghasilanmu tak tambahi. Tiga, enggak ada setor-setor kepada pimpinan,” tandasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya