SOLOPOS.COM - Suasana area pembangunan rel layang Joglo, Banjarsari, Solo, Kamis (15/12/2022). (Solopos/Putut Hartanto)

Solopos.com, SOLO — Pembangunan infrastruktur yang terjadi di wilayah Solo dan sekitarnya, disebut akan berdampak positif pada pertumuhan bisnis properti di tahun ini. Terbukanya akses jalan juga akan menjadi pendorong pertumbuhan bisnis properti.

Diketahui, saat ini pembangunan infrastruktur di Solo cukup pesat. Mulai dari pembenahan jembatan, akses kereta api, penataan jalan dan sebagainya. Salah satunya di simpang Joglo yang selama ini disebut sebagai simpul kemacetan. Namun saat ini kawasan tersebut sedang ditata yang diharapkan bisa mengurai kemacetan. Termasuk di viaduk Gilingan yang akan dibenahi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Kadin Solo terpilih, Ferry Sapta Indrianto, mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemerintah Kota Solo melalui Wali Kota Gibran Rakabuming Raka yang terus mendorong pembangunan infrastruktur di Solo.

“Infrastruktur di Kota Solo sedikit tertinggal. Oleh karena itu saya bangga Mas Wali [Gibran] memahami itu dan menggencarkan semua energi untuk didorong ke situ. Memang kita butuh sejak lama, apalagi Solo di tengah-tengah,” kata dia, Rabu (11/1/2023).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurutnya dengan pembangunan itu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan sektor bisnis. Properti akan menjadi sektor bisnis yang turut terdampak. Terlebih untuk wilayah Solo utara yang menurutnya akan mendapatkan dampak positif dari pembangunan infrastruktur di simpang Joglo dan sekitarnya.

Sementara itu dari kalangan agen properti juga optimistis 2023 ini bisnis properti akan semakin membaik. Manager Ray White Soloraya, Antonius Hari Pranoto, mengatakan jika melihat dari tren yang ada, dibandingkan 2021, bisnis properti di 2022 di Soloraya telah mengalami peningkatan. Hal itu tidak lepas dari dampak membaiknya perekonomian selepas pandemi.

Meski tidak menyebutkan angkanya, menurutnya peningkatan tersebut dapat diketahui dari tren penjualan, baik untuk bangunan hunian maupun bangunan untuk bisnis. Untuk bangunan sebagai sarana bisnis, dia mengatakan penjualan gudang mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

“Mungkin untuk kebutuhan bisnis logistik. Dulu orang cenderung pilih buka toko, namun sekarang tren jual beli juga lebih banyak ke cara online, jadi kebutuhan gudang meningkat,” kata dia, Sabtu (7/1/2023).

Namun lokasi gudang yang banyak dipilih adalah di pinggir kota. Alasannya adalah mengenai askses jalan yang bisa dilalui kendaraan besar, harga tanah, serta untuk keperluan perizinan. Sehingga pencarian lokasi gudang lebih banyak dipilih di lokasi yang belum padat penduduk namun memiliki akses jalan yang memadai.

Kepastian Hukum

Sementara untuk prediksi di 2023 ini, menurutnya akan sangat tergantung dari kebijakan pemerintah. Ada beberapa hal yang menurutnya menjadi tantangan bisnis properti saat ini. Pertama adalah mengenai suku bunga. Biasanya jika suku bunga naik, maka masyarakat akan lebih mengerem untuk membeli properti, karena angsurannya akan lebih berat.

Persoalan kedua adalah mengenai besaran pajak jual beli. Menurutnya faktor penentu besaran pajak jual beli tersebut masih membingungkan.

“Dasarnya kami juga tidak begitu paham. Sebenarnya dari pemerintah ada NJOP. Harusnya itu yang menjadi patokan pasti, untuk memberi kepastian hukum pada konsumen. Kalau memang NJOP itu dinilai rendah, harusnya NJOP itu yang dievaluasi. Jadi orang beli sudah ada kepastian hukum, oh, nanti pajak yang harus dikeluarkan ini. kalau sekarang tidak ada, serba menebak,” jelas dia.

Tantangan ketiga adalah mengenai aturan tata ruang. Hal ini menyangkut lokasi properti yang harus sesuai dengan aturan tata ruang yang ada. Untuk menyiasati harga tanah yang tinggi di pusat kota, biasanya lokasi properti akan mengarah ke pinggir kota. Namun hal itu juga akan bersinggungan dengan aturan lahan sawah yang dilestarikan.

“Jadi itu tantangannya. Sedangkan secara umum, selama populasi tumbuh, kebutuhan properti akan selalu ada. Bukan hanya rumah, fasilitas lain seperti tempat ibadah, kantor, tempat usaha dan sebagainya juga akan mengikuti,” kata dia.

Dia juga mengatakan pertumbuhan bisnis properti akan sangat dipengaruhi oleh pembangunan infrastruktur. Lokasi-lokasi yang memiliki akses mudah dan bagus, akan banyak diminati dan nilai propertinya akan tumbuh.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya