SOLOPOS.COM - Proses pengisian air awal atau impounding di Bendungan Bendo Ponorogo, Sabtu (31/7/2021). (Istimewa)

Solopos.com, PONOROGO –– Bendungan Bendo yang berada di Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mulai diisi air awal atau impounding, Sabtu (31/7/2021). Saat ini progres pembangunan fisik Bendungan Bendo mencapai 95,77%.

Bendungan Bendo merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan menambah kapasitas tampungan air sehingga keberlanjutan suplai air irigasi ke sawah terjaga.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bendungan Bendo dibangun dengan kapasitas total tampungan sebesar 43,11 juta meter kubik (m3) dengan tinggi bendungan 71 meter. Kehadiran bendungan ini juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.

Baca Juga: Warga Karangudi Jadi Korban ke-19 yang Meninggal Tersetrum Jebakan Tikus di Sragen

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Agus Rudyanto, mengatakan pekerjaan Bendungan Bendo telah dilaksanakan mulai tahun 2013 dan direncanakan rampung pada tahun 2021 dengan biaya Rp1,072 triliun.

Pembangunan Bendungan Bendo, kata dia, telah melewati perjalanan panjang untuk mencapai momen ini antara lain sertifikasi persetujuan desain, izin pelaksanaan konstruksi, dan sertifikasi persetujuan pengisian waduk.

Proses ini perlu dilalui untuk menjamin keamanan terhadap kosntruksi bendungan yang dilaksanakan. Pelaksanaannya juga membutuhkan pembebasan tanah milik masyarakat dan instansi pemerintah yakni Perhutani sebanyak 316,94 hektare.

“Saat ini progres fisik bendungan yang pembangunannya dilaksanakan mulai tahun 2013 ini telah mencapai 95%. Bendungan Bendo telah memasuki akhir pekerjaan konstruksi sehingga diperlukan pengisian awal waduk sebagai salah satu persyaratan pengoperasian bendungan,” kata dia.

Baca Juga: Usir Covid-19, Ibu-ibu Ini Gotong Keranda Jenazah ke Pemakaman

Pengendali Banjir

Agus menyampaikan selain sebagai sumber air baku, Bendungan Bendo dapat diandalkan saat musim kemarau tiba. Pada musim hujan, Bendungan Bendo difungsikan sebagai waduk tadah hujan dan pengendali banjir.

“Selain sebagai sumber air baku, Bendungan Bendo juga dapat menjadi salah satu destinasi wisata karena sudah disipakkan ruang terbuka hijau. Saya berharap proyek pembangunan Bendungan Bendo, dapat segera terselesaikan dan bisa segera dinikmati manfaatnya oleh warga, utamanya untuk keperluan irigasi, penyedia air baku, dan pengendali banjir di Ponorogo,” jelas Agus.

Pengisian air Bendungan Bendo dilaksanakan secara bertahap agar dapat memantau perilaku bendungan secara intensif. Selama pelaksanaan membutuhkan waktu 91 hari. Air tetap dialirkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bagian hilir bendungan.

Bendungan Bendo direncanakan memiliki manfaat untuk dapat memenuhi kebutuhan irigrasi seluas 7.800 hektare, penyediaan air baku sebesar 370 liter/detik, dan mampu mereduksi banjir sebesar 420 m3/detik menjadi 290 m3/detik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya