SOLOPOS.COM - Ketua DPP Apdesi Suhardi menandatangani nota kesepahaman dengan AGP dalam pemberdayaan sejuta keluarga di pedesaan di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Minggu (27/12/2015). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Pembangunan desa diperkuat dengan ksepakatan Apdesi dengan Yayasan Artha Graha Peduli.

Solopos.com, BOYOLALI – Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) dan Yayasan Artha Graha Peduli (AGP) meneken Memorandum of Understanding (MoU) tentang pemberdayaan keluarga pedesaan. Nota kesepahaman itu berkaitan dengan pengelolaan alokasi dana desa 2016.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Perwakilan Yayasan AGP, Heka Hertanto, mengatakan dengan diterapkannya UU Desa setiap desa mendapatkan kucuran dana yang bersumber dari APBN. AGP siap membantu kepala dan perangkat desa dalam memperdayakan jutaan keluarga di pedesaan yang membutuhkan bantuan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Tugas utama kami dalam kerja sama ini adalah memperdayakan masyarakat pedesaan. Kami akan mengambil bagian dalam menyejahterakan jutaan keluarga pedesaan kurang mampu sesuai amanat UU Desa,” ujar Heka saat ditemui wartawan di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Minggu (27/12/2015).

AGP, kata dia, berkomitmen mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat di pedesaan melalui beberapa program unggulan padat karya sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), ketika memberikan pengarahan kepada ribuan kades dan perangkat desa se-Indonesia, Sabtu (26/12/2015).

Pelatihan program kerja itu salah satunya adalah pengembangan unit usaha dan pelatihan pengelolaan keuangan desa. “Kami juga memiliki unit bank yang nantinya dapat dimanfaatkan masyarakat pedesaan terutama soal pengajuan kredit usaha,” kata Heka.

Menurut Heka sebagian besar masyarakat pedesaan tidak memiliki akses ke perbankan sehingga buta akan informasi ketika akan mengajukan kredit untuk usaha kecil. AGP akan berusaha keras membuat masyarakat memiliki akses seluas-luasnya di perbankan.

“Banyaknya kredit usaha masuk ke pedesaan akan memunculkan banyak usaha padat karya di desa. Kalau itu bisa terwujud masyarakat pedesaan akan sejahtera,” kata dia.

Dia mengatakan dalam waktu dekat akan memberikan pelatihan kepada dua warga di semua desa se-Indoensia. Desa yang akan menjadi percontohan pemberdayaan salah satunya adalah desa di wilayah Soloraya dan Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Apdesi, Suhardi, mengapresiasi kerja sama tersebut. Menurut dia, kerja sama ini setidaknya menjadi pintu awal bagi desa untuk berkembang menjadi desa unggulan.

“Selama ini kendala masyarakat desa dan kades adalah soal pengelolaan keuangan. Kerjasama ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi kemajuan desa ke depannya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya