SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali, Seno Samodro (Dok/JIBI/Solopos)

Pembangunan Boyolali dilakukan dalam sejumlah proyek temasuk proyek kebun raya.

Solopos.com, BOYOLALI—Menjelang akhir masa jabatan, Bupati Boyolali Seno Samodro tetap berekspektasi membuat proyek mercusuar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meskipun hingga saat ini proyek jalan simpang lima dan pembangunan sejumlah ruang publik termasuk hutan kota di kompleks eks Kantor Bupati belum juga terealisasi, Bupati Seno Samodro sudah merancang untuk membangun kebun raya dengan kebutuhan anggaran hingga Rp15 miliar.

Rencananya, kebun raya yang diklaim merupakan duplikasi Kilimanjaro dan air terjun Niagara dibangun di Indrokilo, Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo. Bupati juga mengklaim tanah seluas lima hektare sudah tersedia untuk merealisasikan proyek kebun raya.

“Tanah sudah ada. Dulu tanah kas desa, sekarang berhubung Desa Kemiri sudah menjadi Kelurahan Kemiri, maka tanah kas desa itu sudah menjadi aset Pemerintah Kabupaten [Pemkab]. Nanti kami manfaatkan untuk buat kebun raya,” terang Seno, saat ditemui solopos.com, di Pendapa Alit Rumdin Bupati, Rabu (10/6/2015).

Konsep kebun raya yang akan dibangun di Indrokilo sudah ada. “Nanti dimatangkan di DED-nya [detail engineering design]. Melalui APBD Perubahan tahun ini sudah kami anggarkan untuk pembuatan DED sekitar Rp300 juta hingga Rp400 juta.”

Kebun raya dibuat untuk mengakomodir penyelenggaraan event-event besar. Termasuk di dalamnya ada bumi perkemahan, plaza, dan taman dengan beragam tanaman langka, serta fasilitas parkir berkapasitas 2.000 mobil.
Sungai Gandul akan dibendung untuk membuat air terjun tiruan dan mengairi tanaman langka yang ada di kebun raya tersebut. “Konsep itu sudah jadi. Jadi memang harus ada sesuatu yang menakjubkan di tempat baru itu.”

Menurut Bupati, ruang publik di Boyolali harus terus dibangun karena dari pembuatan Alun-alun Kabupaten Boyolali saja antusias masyarakat sudah sangat besar. Dia bahkan mengklaim keramaian di alun-alun tiap malamnya sudah bisa mengalahkan THR Sriwedari, Solo. “Alun-alun sudah mengangkat ekonomi kecil, terbukti ratusan pedagang kaki lima (PKL) menjamur di kawasan tersebut. Hiburan yang disajikan lebih bervariasi dan kunjungan ke alun-alun saat ini sangat luar biasa.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya