SOLOPOS.COM - Ilustrasi pekerja proyek (JIBI/Dok)

Pembangunan Boyolali, kontraktor proyek Puskesmas Juwangi kena denda jika tak bisa penuhi target.

Solopos.com, BOYOLALI — Pelaksana proyek pembangunan Puskesmas Juwangi terancam denda jika proyek relokasi dan pembangunan fasilitas kesehatan tersebut tidak bisa selesai tepat waktu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan informasi yang diterima Solopos.com, proyek tersebut dilaksanakan PT Platinum Jasa Konstruksi. Nilai anggaran untuk proyek tersebut mencapai Rp4 miliar dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng ditambah dana pendampingan dari APBD Boyolali senilai Rp106,4 juta.

Ekspedisi Mudik 2024

Mendekati akhir tahun anggaran, progres pembangunan Puskesmas Juwangi baru mencapai 65%. “Ini baru pemasangan atap puskesmas. Sudah mendekati batas akhir pengerjaan, semua proyek fisik harus selesai 15 Desember. Kalau terlambat sanksinya denda,” kata Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Boyolali, Ahmad Gozali, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (5/12/2016).

Gozali berharap kontraktor mempercepat pengerjaan proyek agar tak sampai melewati akhir tahun anggaran. “[Kontraktor] Bisa masuk blacklist kalau tidak selesai bahkan sampai melewati tahun anggaran baru.”

Lambatnya progres pembangunan Puskesmas Juwangi sudah diketahui sejak Oktober lalu. Perpindahan lokasi menyebabkan adanya tambahan pekerjaan berupa striping tanah sehingga membutuhkan waktu pengerjaan lebih lama.

Struktur tanah di lokasi proyek berpasir sehingga tanah di sekitarnya mudah longsor. Selain itu, tanahnya tidak menyerap air sehingga saat hujan lebat area pekerjaan sering tergenang air.

Lambatnya pengerjaan proyek berdampak pada kurang maksimalnya penyerapan anggaran pada 2016. Fraksi Partai Golkar DPRD Boyolali memprediksi kurang maksimalnya penyerapan anggaran akan berdampak pada besarnya sisa lebih penggunaan anggaran (silpa).

Ketua Fraksi Partai Golkar, Agus Ali Rosyidi, menilai perlu adanya percepatan penyerapan di awal tahun anggaran 2017. “Jangan sampai anggaran dan pekerjaan malah menumpuk di akhir tahun,” kata Agus Ali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya