Pembangunan Belum Rampung, Grha Megawati Klaten Belum Dibuka untuk Umum

Solopos.com, KLATEN – Untuk kali pertama gedung pertemuan yang direncanakan bernama Grha Megawati di Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah, digunakan untuk menggelar kegiatan. Hanya saja, pemanfaatan gedung tersebut untuk umum baru dibuka setelah seluruh proyek pembangunan rampung.

Kegiatan perdana yang digelar di gedung tersebut yakni Musrenbang RPJMD 2021-2026 yang merupakan kegiatan Pemkab Klaten, Rabu (2/6/2021). Setidaknya ada 200 tamu undangan yang hadir di gedung tersebut. Selain kepala OPD, tamu yang hadir secara offline pada kegiatan itu yakni perwakilan tokoh agama, tokoh masyarakat, serta lembaga swadaya masyarakat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan pemanfaatan Grha Megawati untuk menggelar Musrenbang RPJMD tersebut menjadi uji coba sekaligus mengenalkan kepada para tamu tersebut suasana di dalam Grha Megawati.

Baca Juga: Dewas KPK Sebut Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Beri Uang Rp3,15 Miliar ke Penyidik

“Karena gedung utama sudah jadi, kami uji coba biar masyarakat juga bisa tahu. Sekarang kan ada perwakilan yang hadir harapannya bisa merasakan suasana di dalam gedung ini seperti apa,” kata Mulyani saat ditemui seusai Musrenbang RPJMD.

Mulyani mengatakan proyek pembangunan Grha Megawati masih terus bergulir. Tahun ini, pemkab berencana membangun sejumlah fasilitas umum seperti masjid, tempat katering, wisma, hingga tempat parkir.

Namun, alokasi anggaran tahun ini belum sampai merampungkan sisa perencanaan proyek pembangunan. “Tahun ini belum selesai. Karena ada refocussing, anggaran yang disiapkan tahun ini baru sekitar Rp6 miliar. Pembangunan akan tetap kami rampungkan sesuai kemampuan keuangan daerah,” kata Mulyani.

Lantaran proyek pembangunan belum rampung, Mulyani mengatakan untuk saat ini gedung tersebut belum bisa digunakan untuk umum. “Sementara ini belum untuk umum dulu. Saat ini kami gunakan gedung ini untuk publikasi pertama bahwa gedung pertemuan ini merupakan gedungnya masyarakat Klaten yang pemanfaatan sepenuhnya akan kami berikan ke masyarakat,” kata dia.

Kapasitas Gedung

Mulyani mengatakan kapasitas gedung utama Grha Megawati Klaten bisa menampung hingga 2.000 orang. Selain gedung utama, kompleks Grha Megawati bakal dilengkapi joglo untuk menggelar kegiatan dengan jumlah tamu lebih sedikit. Kapasitas joglo direncanakan 500-800 orang.

Ihwal nama gedung Grha Megawati, Mulyani mengatakan masih sebatas rencana. Sebagai informasi, rencana penamaan gedung itu sebagai bentuk penghormatan kepada Megawati Soekarnoputri yang menjadi presiden kelima di Indonesia dan satu-satunya perempuan yang menjadi presiden dalam sejarah Indonesia. “Semoga ibu [Megawati] berkenan,” kata Mulyani.

Baca Juga: Kerajinan Pahat Batu Muntilan Diminati Pasar Mancanegara

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperwaskim) Klaten, Pramana Agus Wijanarka, mengatakan pagu anggaran kelanjutan proyek gedung pertemuan di Buntalan senilai Rp6,9 miliar. Proyek saat ini sudah memasuki tahap lelang. “Untuk tahun ini kegiatannya penataan lahan, pembangunan masjid, dan kelanjutan pembangunan gedung katering,” tutur dia.

Pramana juga menjelaskan kelanjutan proyek ini belum merampungkan rencana pembangunan Grha Megawati. Masih ada sejumlah kegiatan yang belum bergulir tahun ini seperti pembangunan joglo, kelengkapan sound, pencahayaan, mes, ruang transit, hingga pagar. “Untuk tahun ini belum selesai seluruhnya. Rencana 2022 dipihaki. Masih butuh anggaran Rp25 miliar-Rp30 miliar untuk menyelesaikan. Total keseluruhan anggaran untuk membangun kawasan Grha Megawati itu sampai Rp100 miliar,” jelas dia.