SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesawat F-16 (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, ISTANBUL — Turki mengerahkan sebuah jet tempur F-16 untuk memaksa turun pesawat penumpang Pegasus dari Ukraina setelah seorang pembajak yang mengacungkan detonator memerintahkan pilot untuk pergi ke Sochi, Rusia, lokasi acara pembukaan Olimpiade Musim Dingin sedang berlangsung.

Pernyataan itu dikemukakan pejabat Turki yang dikutip Kantor Berita Antara dari AFP, Jumat (8/2/2014). Habib Soluk, seorang deputi di Kementerian Perhubungan Turki, menyatakan pesawat jet F-16 Turki itu memaksa pesawat penumpang Pegasus yang membawa 110 orang tersebut mendarat di Istanbul.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ia mengklaim pria tersebut membawa sebuah detonator ketika berusaha memasuki kokpit dan menyatakan bahwa di pesawat itu ada bom. “Kami yakin ia tidak memasuki kokpit. Kami tahu pesawat itu dibajak sebelum memasuki wilayah udara Turki,” kata Soluk.

Pilot Pegasus berhasil membunyikan tanda bahaya dan jet militer F-16 Turki dikerahkan untuk menyergapnya. Media massa Turki meyakini pembajak pesawat itu orang Ukraina. Ia dikabarkan dibekuk dan pasukan keamanan berada di pesawat tersebut.

Pemerintah Rusia meningkatkan keamanan negerinya menjelang pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi, di tengah kekhawatiran mengenai kemungkinan serangan oleh militan dari Kaukasus Utara. Keberhasilan penyelenggaraan pesta olah raga itu akan menjadi pertaruhan bagi martabat Presiden Vladimir Putin.

Kremlin hingga kini masih berusaha mengatasi gerilyawan muslim di Kaukasus, satu dasawarsa setelah pasukan federal mendongkel dominasi separatis di Chechnya. Kekerasan dari Chechnya itu kini bahkan meluas ke Moskow.

Serangan bom bunuh diri yang dilancarkan oleh seorang pelaku dari Kaukasus Utara menewaskan 37 orang di bandara terpadat Rusia Domodedovo, Januari 2011 lalu. Serangan itu membuat Presiden Rusia saat itu Dmitry Medvedev memecat sejumlah pejabat kepolisian tingkat menengah dan mengarah kepada pendongkelan para manajer senior Domodedovo.

Pengeboman bunuh diri itu diklaim oleh Doku Umarov, pemimpin Emirat Kaukasus yang melancarkan serangan-serangan di Chechnya dan wilayah lain yang berpenduduk muslim di Kaukasus Utara. Kekerasan berkobar di Kaukasus Utara yang berpenduduk mayoritas muslim, di lokasi gerilyawan yang marah karena kemiskinan dan terdorong oleh ideologi jihad global ingin mendirikan sebuah negara merdeka yang berdasarkan hukum syariah.

Dagestan, yang terletak di kawasan pesisir Laut Kaspia, telah menggantikan wilayah-wilayah tetangganya sebagai pusat kekerasan di Kaukasus Utara yang berpenduduk mayoritas muslim. Dagestan berbatasan dengan Chechnya di Kaukasus Utara, di lokasi Rusia menghadapi kekerasan muslim garis keras, dan provinsi yang berpenduduk mayoritas muslim itu sering kali dilanda serangan dengan sasaran aparat penegak hukum dan pejabat pemerintah.

Serangan-serangan telah membuat Kremlin berjanji lagi menumpas gerilyawan di Kaukasus Utara. Wilayah tersebut dilanda kekerasan sejak 2 perang pasca-Sovyet terjadi di Chechnya antara pasukan pemerintah dan gerilyawan separatis.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya