SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo (Rudy), mengakui 1.500 paket sembako yang dibagikan di halaman Balai Kota, Sabtu (27/7/2013), belum mengkaver seluruh warga miskin (gakin) yang ada di Kota Bengawan. Pemkot tak bisa berbuat banyak lantaran tak ada alokasi dana di APBD 2013 untuk pemberian bantuan serupa.

Dijelaskannya, pemkot berniat menutup kekurangan paket sembako dengan memprioritaskan gakin yang tak terkaver Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Hanya, sampai saat ini data gakin guna pembagian BLSM tak valid lantaran bantuan tersebut banyak yang salah sasaran.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Buat pemkot ini dilema. Kami mau menutup dengan yang tidak dapat BLSM tetapi itu masih perlu pendataan yang valid,” jelasnya saat ditemui wartawan di sela-sela pembagian paket sembako.

Selain itu, niatan pemkot membantu program paket sembako terkendala lantaran tak ada alokasi di APBD untuk pos anggaran yang serupa.

“Kami tidak bisa menggunakan anggaran apapun kalau belum teranggarkan di APBD. Nah, nanti baru kami upayakan di APBD Perubahan untuk anggaran raskinda. Kalau memang sudah ada anggaran dan bisa mengarahkan ke sana [paket sembako] sebenarnya kami tidak masalah,” urainya.

Paket sembako tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Koperasi dan UMKM. Gakin mendapat potongan hingga Rp45.000 untuk pembelian sembako. Paket senilai Rp60.000 dijual seharga Rp15.000 yang berisi beras, bihun, mie telur, kecap, minyak goreng, gula dan produk UKM.

Gakin dan warga umum juga berkesempatan membeli kebutuhan sandang dan pangan dengan harga terjangkau. Namun, pemkot menetapkan batas maksimal pembelian sembako untuk mengantisipasi aksi borong.

Salah satu penerima paket sembako, Kirtiyem, 76, mengaku lega masuk sebagai penerima paket. Disampaikannya, paket sembako murah meringankan bebannya apalagi harga sembako biasanya melambung saat menjelang Lebaran.

“Bisa untuk ngliwet. Ini meringankan karena saya tidak bekerja dan di sini hidup sendiri,” jelas wanita asal Kampung Baru, Pasar Kliwon itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya