SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Pemasukan negara dari sektor pajak di Kanwil DJP Jateng II dipengaruhi lesunya kondisi ekonomi.

Solopos.com, SOLO—Memasuki bulan kesembilan, capaian pajak Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jateng II masih berada dikisaran 50%. Hal ini dipengaruhi lesunya kondisi ekonomi dan penyerapan anggaran pemerintah yang rendah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Kanwil DJP Jateng II, Yoyok Satiotomo, mengatakan baru sekitar Rp5 triliun pajak yang terkumpul dari target Rp10,1 triliun hingga akhir Agustus. Dia menjelaskan penghimpunan pajak yang berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) maupun APBD menyumbang pajak 50%-70% di masing-masing kantor pelayanan pajak (KPP).

Namun diakuinya hingga saat ini, pencairan dana dari pemerintah ini baru sekitar 20%. Penerimaan pajak dari sektor swasta juga turun sekitar 10% jika dibandingkan tahun lalu. Meski begitu, dia mengatakan ancaman gijzeling atau penyanderaan cukup membantu pencairan piutang pajak.

“Saat ini akan ada empat lagi yang diusut dan berkas sudah ditangani oleh Kejaksaan Negeri. Ini merupakan ikutan [lanjutan] dari dua kasus terdahulu,” ungkap Yoyok saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (7/9/2015).

Menurut dia, kasus tersebut bukan kasus pidana tapi hanya piutang pajak yang belum lunas. Dia mengaku tidak ada target untuk penyanderaan keempat orang tersebut tapi akan diusahakan secepatnya.

Yoyok mengatakan saat ini masih ada penindakan terhadap wajib pajak (WP) yang masih menunggu instruksi dari kantor pusat. Dia tidak menyebut jumlah pasti tapi mengatakan dari 12 KPP masing-masing minimal ada satu WP yang diajukan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk penyanderaan.

Sementara itu, di saat yang bersamaan, Kanwil DJP Jateng II menyalurkan bantuan air bersih yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Solo. Yoyok menjelaskan dana bantuan tersebut berasal dari iuran karyawan Kanwil DJP Jateng II dan 12 KPP. Menurut dia ada sekitar 200 tangki yang sudah disalurkan ke berbagai wilayah di Soloraya.

“Penyaluran bantuan air bersih ini lebih banyak jika dibandingkan tahun sebelumnya karena kekeringan lebih luas dan merata. Selain di Soloraya, bantuan air bersih juga akan dilakukan di berbagai wilayah lain di Kanwil DJP Jateng II,” kata dia.

Kepala Markas PMI Solo, Tri Wuryanto, mengungkapkan bantuan tersebut akan diberikan ke Cepogo, Boyolali. Dia mengungkapkan pada tahun ada sekitar 1.000 tangki air bersih yang disalurkan. Diperkirakan akan meningkat pada tahun ini karena banyak pihak yang menyatakan akan membantu. Namun diakuinya, penyaluran air bersih saat ini terkendala armada karena beberapa diantaranya diminta untuk membantu korban gunung meletus beberapa waktu lalu.

“Sudah ada tambahan dua armada dan akan datang lagi satu armada, dengan adanya enam armada diharapkan penyaluran bantuan bisa lebih maksimal,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya