SOLOPOS.COM - Gudang Indomarco di Sleman terbakar, Minggu (5/4/2015). (Gigih M. Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Pemadam kebakaran di Sleman kekurangan personel dan sarana prasarana

Harianjogja.com, SLEMAN-Kepala UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Ismu Achmad Widodo sudah memprediksikan peningkatan kasus kebakaran di musim kemarau ini. Sayangnya, hal itu tidak diimbangi dengan sarana dan prasarana yang dimiliki UPT saat ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Idealnya, kata dia, Sleman memiliki setidaknya enam pos damkar yang tersebar di beberapa daerah rawan kebakaran. Masing-masing pos dilengkapi satu unit mobil damkar dan satu unit mobil tangki air. Namun hingga saat ini, Sleman baru memiliki satu pos, itupun masih menginduk di kantor BPBD.

Ada 5 mobil damkar yang dimiliki saat ini, dari berkapasitas 6.000 liter hingga 1.500 liter. Sementara mobil tangki ada dua yang masing-masing berkapasitas 4.000 liter air. Sementara untuk baju antipanas, masing-masing personil sudah memiliki hanya saja untuk antiapi baru ada lima baju.

Selain sarpras, UPT Damkar juga mengalami kekurangan personil. “Sekarang ada 32 personil. Harusnya ya sekitar 100,” kata Ismu di ruang kerjanya, Jumat (3/7/2015).

Jumlah yang terbatas itu membuat kerja damkar tidak optimal.

Ismu mengatakan, sejatinya peningkatan sarpras dan personil damkar segera dilakukan. Pasalnya mengantisipasi adanya kejadian di musim-musim kemarau seperti ini.

Melihat data kasus kebakaran di Sleman sejak Januari hingga Juni, ada lebih dari 35 kasus yang ditangani UPT Damkar. “Terakhir tadi malam [Kamis] di daerah Gejayan. Ya karena sekarang ini hawanya panas jadi ada kecenderungan terjadi kebakaran,” jelasnya.

Ia mengungkapkan sebagian besar penyebab kebakaran adalah arus pendek atau korsleting listrik. Sementara penyebab kedua yakni adanya tabung gas bocor atau merupakan kelalaian masyarakat.

Saat ini pihaknya hanya dapat melakukan penyuluhan rutin terhadap masyarakat. “Kalau permintaan penyuluhan itu tinggi tapi kami baru pelatihan 10 kali,” unkapnya.

Sedangkan untuk persiapan Idulfitri, UPT Damkar akan siaga 24 jam mulai 10-25 Juli. 32 peraonil akan dibagi empat regu. Regu yang bertugas tidak menempati posko di Terminal Jombor tetapi kembalu ke kantor induk. “Kalau harus di sana [Terminal Jombor] separo di sini [UPT Damkar] separo malah sulit karena kalau ada peristiwa satu regu harus betangkat agr tidak ada yang kerepotan,” ungkapnya.

Ia mengimbau masyarakat mengecek kondisi mesin mobil. Pasalnya pada Lebaran tahun 2014, sempat ada kasus kebakaran mobil. Sedangkan untuk rumah, dipastikan peralatan listrik mati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya