SOLOPOS.COM - Srihadi Soedarsono (youtube.com)

Solopos.com, SOLO — Pelukis kenamaan kelahiran Kota Solo, Jawa tengah, Srihadi Soedarsono Adhikoesoemo, meninggal dunia pada usia 90 tahun. Lelaki yang pernah menjadi anggota Tentara Pelajar (TP) itu mengembuskan napas terakhir di rumahnya di Jl. Ciumbuleuit No. 173 Bandung, Jawa Barat, Sabtu (26/2/2022), pukul pukul 05.15 WIB.

Jasad pelukis kelahiran 4 Desember 1931 pencipta Ganesha lambang Institut Teknologi Bandung (ITB) itu disemayamkan di Aula Timur ITB dan disalatkan di Masjid Salman. Seniman lulusan Fakultas Seni Rupa ITB dan pernah mengajar di ITB itu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemiliki nama lengkap Kanjeng Raden Haryo Tumenggung H. Srihadi Soedarsono Adhikoesoemo ini menjadi pelukis Indonesia yang karyanya banyak diburu kolektor dalam dan luar negeri. Karya Srihadi berjudul Meditasi Bedhaya Ketawang pada Juli 2020 terjual melalui lelang senilai HKD3,5 juta atau setara Rp6,4 miliar.

Srihadi Soedarsono mendapat penghargaan Sang Hyang Kamahayanikan pada hari terakhir penyelenggaraan Borobudur Writers and Cultural Fetival (BWCF) X 2021, Minggu (21/11/2021) malam. Ia adalah senirupawan terkemua Indonesia yang tercantum dalam buku karya Claire Holt berjudul Art in Indonesia: Continuities and Change. Buku ini terbit kali pertama pada 1967.

Penghargaan Sang Hyang Kamahayanikan diberikan pada setiap kali penyelenggaraan BWCF. Penerima penghargaan ini adalah tokoh yang dianggap memiliki dedikasi yang tinggi terkait tema yang didiskusikan pada saat acara. Srihadi mendapat penghargaan ini karena dedikasinya sebagai pelukis bertema Candi Borobudur. Kisah lengkap bisa dibaca di Mengenang Srihadi, Eks TP Asli Solo yang Melegenda Sebagai Pelukis dan Sang Hyang Kamahayanikan Award untuk Pelukis Borobudur Kelahiran Solo.

Pada Januari 2022, Indonesia bisa mengekspor barang senilai Rp2,59 triliun ke Rusia dan Ukraina. Ekspor senilai Rp2,59 triliun itu berpotensi menguap seiring terjadinya perang antarkedua negara.

Perang antara Rusia dengan Ukraina mulai berkecamuk. Sejumlah pihak khawatir, perang antara dua negara pecahan Uni Soviet tersebut akan berpengaruh terhadap stabilitas geopolitik global, termasuk Indonesia. Data lengkap tersaji di Rusia-Ukraina Terlibat Perang, Potensi Ekspor Rp2,59 Triliun Menguap.

Momentum Presidensi Group of Twenty (G20) diharapkan mampu mendongkrak produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar Rp7,4 triliun. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa momentum Presidensi G20 perlu dimanfaatkan untuk transformasi ekonomi menuju Indonesia maju. Penjelasan lengkap bisa dibaca di Jadi Ajang Transformasi Ekonomi, Ini Isu-Isu Penting yang Dibahas G20.

Studi yang dilakukan Tamar Farchy dari University of Texas at Austin, Texas, Amerika Serikat, yang ditulis dalam artikel panjang berjudul Why do Countries Apologize? Contrition and Historical Memory in International Politics, Mei 2018, menjelaskan mengapa pemerintah atau negara perlu meminta maaf.

Permintaan maaf resmi telah menjadi alat yang makin strategis dalam hubungan internasional dan diplomasi. Negara-negara diharapkan meminta maaf atas kesalahan mereka, bahkan dalam kasus perang. Ada variabel internal (domestik) dan variabel eksternal (internasional) yang mendorong suatu negara meminta maaf. Penjelasan lengkap tersaji di Mengapa Negara Meminta Maaf.

Sejumlah politikus mewacanakan lagi penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan hari pemungutan suara Pemilu 2024 adalah 14 Februari 2024. Manuver ini sangat berbahaya bagi demokrasi Indonesia. Silakan membaca penjelasannya di Manuver Menunda Pemilu 2024, Melanggar UU dan Alasan yang Dicari-Cari.

Konten-konten premium di kanal Espos Plus menyajikan sudut pandang khas dan pembahasan mendalam dengan basis jurnalisme presisi. Membaca konten premium akan mendapatkan pemahaman komprehensif tentang suatu topik dengan dukungan data yang lengkap. Silakan mendaftar terlebih dulu untuk mengakses konten-konten premium di kanal Espos Plus.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya