SOLOPOS.COM - Vidia Natalia Kusumaningtyas (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Peluang usaha diciptakan warga Kulonprogo

Harianjogja.com, KULONPROGO — Usaha kuliner merupakan salah satu jenis usaha yang dinilai memiliki prospek besar, untuk berkembang di Kulonprogo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu tidak disia-siakan oleh Vidia Natalia Kusumaningtyas, atau yang akrab disapa Vidia. Lulusan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma ini, sekarang sedang menggeluti usaha kuliner khas anak muda ‘mie geprek’. Produknya berupa mi instan, yang disajikan bersama cabai rawit ulek dan topping. Vidia memilih menjual produknya di sejumlah tempat, ketika ada event tertentu. Sebelum ini, ia mengawali usaha dengan menjual bubur jagung dan pisang geprek.

Bahkan demi mengembangkan usahanya, ia sempat rela bolak-balik dari kediamannya di Nanggulan, ke Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Jualan di Sunday Morning, capek sih, tapi senang, rasa lelahnya terbayar,” kata perempuan yang pernah bekerja sebagai guru salah satu sekolah swasta di Jogja ini, Minggu (13/8/2017).

Gadis kelahiran 5 Januari 1993 ini memiliki alasan tersendiri, yang membuatnya mengerahkan seluruh kemampuan dan waktunya untuk menjalankan bisnis kuliner. Menurut dia, bisnis kuliner diminati banyak orang. Dan tidak dipungkiri, setiap orang butuh makan. Sehingga ia tinggal perlu terus mengembangkan usaha, berinovasi dan menggali kreativitas. Dengan menjadi pengusaha, ia bisa mengembangkan produk sekaligus belajar mengatur keuangan dari keuntungan yang ia dapat.

“Kalau menjadi pegawai terus-menerus memang kita dibayar ya. Tapi kalau menjadi pengusaha kita bisa sekaligus memberi peluang kepada orang lain, kalau orang lain bisa kenapa saya tidak bisa,” ungkapnya.

Ke depan, kehadiran New Yogyakarta International Airport diperkirakan bisa mendukung iklim usaha kuliner, imbuhnya. Vidia berencana terus mengembangkan usaha ia rintis menjadi lebih besar, dan ketika sudah lebih besar, ia juga akan membuka usaha lain yang menjanjikan profit lebih besar.

“Mungkin selain makanan, usaha minuman juga, baru nanti mencari investor,” ungkap putri Agunaryo dan Heni Tuti itu.

Ia melihat, kalau saat ini Kulonprogo sudah lekat dengan usaha kuliner, namun masih bersifat makanan tradisional seperti geblek dan tempe besengek, bakpia, wingko dan lainnya. Namun, sayangnya makanan-makanan tersebut juga belum dilengkapi dengan pengemasan yang bagus dan menarik. Selain standar, sejumlah produk membuat kemasan dengan teknik meniru produk lama yang sudah terkenal dan laku lebih dahulu. Sehingga kurang kreatif, dan tidak berciri khas.

Ditambah lagi, makanan yang bersifat ‘kekinian’ bagi anak muda, masih sedikit.

“Makanan kekinian yang sudah ada, juga belum banyak masyarakat yang tahu, dan promosinya juga kurang,” ujar anak kedua dari empat bersaudara ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya