SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas pengelolaan paket di kantor pos (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO—Kantor Pos Cabang Solo menggenjot penambahan agen pos untuk menambah revenue. Selain itu, 22 kantor unit dinilai kurang bisa menjangkau masyarakat.

Kepala Kantor Pos Cabang Solo, Fuad Khamali, menuturkan pasar jasa pengiriman dan pembayaran di Solo sangat besar. Namun selama ini daya jangkau PT Pos Indonesia masih terbatas jika dibandingkan dengan jasa pengiriman lainnya yang memiliki banyak agen. Menurut dia, kantor pos hanya memberikan izin, pelatihan dan memberi aplikasi. Dia menyatakan agen pos memberi keuntungan dan peluang usaha kepada masyarakat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Layanan yang ada di agen pos akan sama dengan layanan yang diberikan kantor pos. Oleh karena itu, agen pos bisa melayani pengiriman surat, paket dan pembayaran berbagai tagihan yang selama ini sudah bekerja sama dengan kantor pos,” ungkap Fuad kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (6/2/2014).

Selain itu, harga atau tarif layanan pun sama dengan yang ada di kantor pos. Dia menerangkan untuk bisa menjadi agen pos, tidak perlu membayar ke kantor pos, cukup mengajukan permohonan. Orang yang mengajukan hanya berkewajiban menyediakan sarana dan prasarana layanan seperti lokasi, karyawan dan alat pendukung lainnya.

Menurut dia, agen pos bisa mendapat komisi 20% dari jasa pengiriman surat dan paket. Sedangkan komisi untuk transaksi pos payment bervariasi sekitar Rp700-Rp800 setiap transksi.

Barang pos seperti surat dan paket, menurut Fuad bisa dikirimkan oleh agen ke kantor pos atau diambil petugas pos. Dia menjelaskan selama ini ada 24 yang terdaftar sebagai agen pos. Namun hanya ada enam agen pos yang aktif melayani pengiriman surat, paket dan pembayaran.

Diakuinya konsep agen pos sudah lama tapi dalam waktu dua tahun ini pihaknya akan menggenjot jumlah agen pos. Menurut dia, target penambahan agen pos secara nasional sebanyak 500 tapi untuk Solo ditarget minimal tambah 20 agen. Namun tidak menutup kemungkinan bisa lebih dari target tersebut. Selama ini, agen pos tersebut menambah revenue sekitar Rp600 juta.

Menurut Fuad, penambahan agen pos tidak harus berebut pasar dengan kompetitor. Hal ini karena pasar jasa pengiriman dan pembayaran di Solo sangat besar dan belum semuanya tergarap. Dia mencontohkan dari 58.000 pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) baru 5.000 yang memanfaatkan pembayaran melalui kantor pos. Oleh karena itu, peluang untuk usaha pembayaran ini sangat terbuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya