SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

JOGJA–Permintaan daging kambing hampir selalu mengalir. Mulai dari industri jasa kuliner hingga acara sosial seperti perkawinan kerap menghidangkan menu daging kambing. Tak heran banyak orang mulai melirik bisnis ternak kambing.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Apalagi saat ini harga ternak dan daging kambing di pasaran tengah meroket. Di Pasar Beringharjo pekan lalu, harga daging kambing mencapai Rp75.000 per kg, mengalahkan harga daging sapi.

Pujiyanto, salah satu peternak kambing di Dusun Bolon, Palbapang, Bantul mengakui saat ini harga ternak kambing tengah naik, setelah tahun lalu terpuruk karena mahalnya harga pakan ternak.

Menurut dia, untuk memulai bisnis ini, peternak bisa membeli satu ekor kambing betina berumur sekitar empat bulan. Harga satu ekornya sekitar Rp1,2 juta. Pada umur sekitar sembilan bulan kambing ini sudah dapat kawin dengan kambing pejantan (baik kambing jantan milik kelompok peternak atau milik peternak lain). Bila sudah bunting dan melahirkan anak, air susunya dapat dijual.

“Memang untuk prioritas air susu untuk anaknya dulu skeitar 3,5 bulan menyusui, setelah itu dapat diperah. Lama air susu itu sekitar enam bulan. Jadi tiga bulan bisa untuk memerah,” katanya.

Sehari memerah biasanya diperoleh sekitar setengah liter air susu. Sementara satu liter air susu dijual seharga Rp20.000. Namun bila hendak dijual, saat ini kambing dewasa dibanderol Rp3 juta hingga Rp4 juta per ekor.

“Terserah mau dijual kambing dewasa, atau untuk pembibitan. Kalau anak kambing Rp1 juta lebih,” tuturnya.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya