SOLOPOS.COM - Pendiri Madina Digital Art, Syahid Musthofa, 25, menunjukkan pin dan gantungan kunci di kiosnya yang terletak di Kios 21A Pasar Panggung Rejo, Jebres, Solo, pekan lalu. (Ivan Andimuhtarom/JIBI/Solopos)

Peluang bisnis pembuatan pin gantungan kunci dinilai masih menjanjikan.

Solopos.com, SOLO – Semua bisnis, jika dijalankan dengan serius dapat memberikan keuntungan bagi pelakunya. Hal itu juga berlaku untuk bisnis yang oleh sebagian orang mungkin dianggap kurang berkelas, yaitu pembuatan pin dan gantungan kunci.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah seorang yang sudah mencicipi manisnya hasil dari usaha pembuatan pin dan gantungan kunci adalah Syahid Musthofa, 25. Usaha yang dilakukan alumnus Program D3 Teknik Informatika FMIPA Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu kini beromzet minimal Rp3 juta per bulan. Bahkan, ia pernah mendapatkan pesanan bernilai Rp10 juta sebulan. Usaha bersama itu mereka namakan Madina Digital Art.

Ia menceritakan dirinya bersama sahabatnya, Farid Mahendra, 27, memulai usaha kecil-kecilan pembuatan pin dan gantungan kunci pada 2011. Saat itu keduanya masih kuliah sehingga usaha itu dijalani kurang serius.

Awalnya, untuk belanja bahan pin, mereka hanya berbelanja Rp1,5 juta untuk tiga bulan. Bahan pembuatan pin antara lain platik, seng, peniti dan kertas. Mereka juga baru punya satu alat untuk mengepres bahan-bahan [biasa disebut alat molding].

“Kami mulai serius pada 2013. Saat itu kami mendapat pesanan sebanyak 7.000 pin dan gantungan kunci. Keuntungannya kami belanjakan alat molding dan printer baru. Sejak 2015 sampai sekarang dalam sebulan omzet kami Rp3 juta-Rp10 juta,” kata dia saat berbincang dengan Koran Solo di kantornya di Kios 21A Pasar Panggung Rejo, Jebres, Solo, pekan lalu.

Menurutnya, mayoritas konsumennya adalah mahasiswa atau mantan mahasiswa UNS dan sekolah-sekolah di Soloraya. Para konsumen menjadi konsumen setia karena ia memberikan pelayanan yang cepat dan harga jual yang murah.

“Misalnya ada pesanan 1.000 pin. Kami bisa menyelesaikannya dalam 1-2 hari. Mau lebih cepat juga bisa. Tapi ada biaya tambahan,” terang dia.

Pin berdiameter 4,4 cm ia jual Rp1.300-Rp1.500 dan pin ukuran 5,8 cm ia jual Rp1.700-Rp2.000. Sementara gantungan kunci diameter 4,4 cm dijual Rp1.700-Rp2.000 dan ukuran diameter 5,8 cm dijual Rp2.200-Rp2.500.

Syahid menilai prospek bisnis pembuatan pin masih cerah. Generasi era kini sedang gandrung dengan hal berbau simbolis sehingga pemesanan pin dan gantungan kunci akan tetap terjaga.

Namun, harga jual pin dan gantungan saat ini lebih rendah dibanding dengan dulu. Ia mengaku tak mengambil laba banyak agar pelanggan tetap setia kepada Madina Digital Art. Selain melayani pembuatan pin, ia juga melayani pembuatan buku, majalah, kartu identitas, kartu nama dll.

“Saya sudah mantap dalam bisnis ini. Ke depan, kami ingin membuat perusahaan dengan jangkauan yang lebih luas,” terang dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya