SOLOPOS.COM - Ilustrasi perambahan hutan (JIBI/Solopos/Antara/Iggoy el Fitra)

Ilustrasi perambahan hutan (JIBI/Solopos/Antara/Iggoy el Fitra)

Ilustrasi perambahan hutan (JIBI/Solopos/Antara/Iggoy el Fitra)

Pelestarian lingkungan menjadi isu yang paling disorot di dunia internasional. Aktivis Greenpeace mendesak Presiden Joko Widodo memperkuat moratorium penebangan hutan 

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Sejumlah aktivis lembaga swadaya yang bergerak di bidang lingkungan, Greenpeace, mendesak Presiden Joko Widodo untuk memperpanjang sekaligus memperkuat moratorium penebangan hutan di Indonesia.

“Menjelang berakhirnya moratorium periode kedua pada Mei 2015, kami meminta Presiden Jokowi bersedia melanjutkan sekaligus memberikan penguatan agar kondisi hutan di Indonesia benar-benar aman dari penebangan,” kata anggota Greenpeace Kota Semarang Faisal Musakif Affan di Semarang seperti dikutip Antara, Senin (4/5/2015).

Ia menjelaskan bahwa moratorium penebangan hutan pertama kali dikeluarkan pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Instruksi Presiden No 10/2011 yang kemudian diperpanjang pada 2013 atas desakan sejumlah pihak. Menurut dia, bentuk penguatan moratorium penebangan hutan bisa berupa penerbitan peraturan yang mutlak harus dipatuhi seluruh jajaran pemerintah di bawahnya.

Ia berpendapat bahwa penegakan hukum harus benar-benar dilaksanakan oleh semua pihak terkait, tidak sekadar formalitas.

“Selama ini banyak kepala daerah yang masih saja memberikan izin terhadap sejumlah perusahaan untuk melakukan penebangan hutan dengan berbagai macam kepentingan,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, pemerintah juga harus transparan kepada publik mengenai jumlah luas lahan yang telah diberikan izin karena selama ini banyak terjadi tumpang tindih antara lahan untuk pertambangan maupun kawasan industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya