SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja merontokkan gabah di sawah saat panen di Kelurahan Kenep, Sukoharjo, Sabtu (14/9/2014). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Sejumlah pekerja merontokkan gabah di sawah saat panen di Kelurahan Kenep, Sukoharjo, Sabtu (14/9/2014). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Sejumlah pekerja merontokkan gabah di sawah saat panen di Kelurahan Kenep, Sukoharjo, Sabtu (14/9/2014). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Kanalsemarang.com, SEMARANG—Puluhan aktivis dan masyarakat yang tergabung Jaringan Masyarakat Peduli Kedaulatan Pangan Jawa Tengah menyerukan provinsi setempat saat ini dalam kondisi darurat tambang terkait dengan rencana pembangunan pabrik semen di sejumlah wilayah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seruan tersebut disampaikan para aktivis saat menggelar unjuk rasa di depan kantor Gubernur Jawa Tengah di Semarang, Kamis (18/12/2014), untuk menolak pembangunan pabrik semen.

Menurut koordinator aksi, Zaenal, praktik penambangan dalam proses produksi semen menjadi ancaman yang serius bagi kedaulatan pangan di Provinsi Jateng.

“Saat ini wilayah-wilayah berbasis pertanian ingin dirombak sedemikian rupa menjadi lahan penambangan sehingga mengancam kedaulatan pangan sebab lahan pertanian semakin banyak berkurang,” katanya seperti dikutip Antara.

Ia mengungkapkan pembangunan pabrik semen terdapat di Pati, Rembang, Ajibarang, Kebumen, Wonogiri, Blora, Grobogan, dan Gombong, bahkan penambangan pasir besi juga terus mengancam daerah seperti Jepara, Kebumen, Cilacap, serta Purworejo.

“Argumen mengenai pendapatan asli daerah selalu menjadi alasan bagi para politikus untuk menarik masuk perusahaan tambang, padahal keuntungan yang didapatkan tidak sebanding dengan bencana yang akan didatangkan,” ujarnya.

Para aktivis yang didominasi perempuan itu juga mengkritisi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang tidak mengeluarkan kebijakan dalam bentuk program yang berpijak pada paradigma kedaulatan pangan.

“Pemprov Jateng justru menerapkan kebijakan pertambangan yang berpotensi merusak lingkungan dan mempersempit luasan lahan pertanian,” katanya.

Hal tersebut, kata dia, dapat dilihat dengan meningkatnya sebaran industri pertambangan yang ada saat ini seperti pertambangan semen dan pasir besi.

“Oleh karena itu, kami menuntut Gubernur Jateng agar mewujudkan Provinsi Jateng dijadikan sebagai lumbung pangan dan segera melakukan moratorium penambangan di provinsi setempat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya