SOLOPOS.COM - Peserta Blusukan Sejarah berada di salah satu titik ekskavasi yang dilakukan BPCB Jawa Timur di Kelurahan Demangan, Kota Madiun, Minggu (10/10/2021). (Istimewa/Kompas Madya)

Solopos.com, MADIUN — Komunitas Pelestari Sejarah Madiun Raya (Kompas Madya) menyelenggarakan Blusukan Sejarah di wilayah Kelurahan Demangan, Kota Madiun, Minggu (10/10/2021). Beberapa waktu lalu, BPCB Jawa Timur menemukan struktur batu dan bata yang diduga candi.

Puluhan orang mengikuti Blusukan Sejarah ini. Mereka berjalan kaki dari rumah Lurah Kancil. Di rumah itu terdapat beberapa temuan benda diduga purbakala. Perjalanan hingga makam Patih Gringsing di Kelurahan Demangan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga : Asale Telaga Sarangan, Legenda Suami Istri Berubah Jadi Naga

Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan ekskavasi di Kelurahan Demangan. Di kawasan tersebut tim arkeolog BPCB Jatim menemukan struktur batu dan bata yang diduga bangunan candi, tepatnya di Makam Setinggil.

Ketua Kompas Madya, Septian Dwita Kharisma, mengatakan kegiatan Blusukan Sejarah kali ini mengambil fokus di Kelurahan Demangan. Kegiatan ini mengajak warga dan pencinta sejarah turun ke lokasi-lokasi bersejarah di Kota Madiun.

“Tadi kami mulai dari rumah Lurah Kancil kemudian berjalan kaki sampai di Makam Patih Gringsing. Di sepanjang jalan, para peserta mendapatkan penjelasan mengenai sejarah temuan-temuan yang ada di wilayah itu,” kata dia.

Baca Juga : Misteri Pacaran di Telaga Sarangan, Awas Pedhot Lur!

Septian menuturkan kunjungan langsung ke lokasi temuan bersejarah ini bisa membentuk imajinasi masyarakat tentang lokasi tersebut. Bagaimana daerah tersebut pada zaman kala itu.

“BPCB memang belum membuat laporan lanjutan soal ekskavasi itu. Tapi, kedatangan di lokasi ini minimal kami ingin memberikan gambaran awal tentang lokasi ini,” ujar Septian.

Dia berharap Pemerintah Kota Madiun senantiasa melestarikan benda-benda bersejarah yang ditemukan. Harapannya, pemkot bisa membangun kota yang ramah sejarah dan budaya.

Baca Juga : Warga Tinggal di Area Makam Bong Cino, Pemkot Madiun Bangun Rusunawa

Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olahraga Kota Madiun, Heni Rahayu, mengatakan usulan yang disampaikan Kompas Madya tentang pelestarian sejarah tentu akan menjadi masukan Pemkot. Dia mengaku senang ada kegiatan pelestarian sejarah.

“Saya merasa tambah ilmu [setelah ikut kegiatan ini]. Saya sangat mengapresiasi. Mudah-mudahan usulan dari Kompas Madya bisa menjadi kegiatan dan program di dinas,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya