SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Espos)–Sebagian warga Sukoharjo mengeluhkan pelayanan kesehatan di Puskesmas pembantu sejak adanya kebijakan reposisi Puskesmas di tiap-tiap kecamatan.

Ketua RT 3/RW VI Windan, Makamhaji, Sukoharjo, Imam Syafii menyatakan sebelum Puskesmas Pabelan dan Puskesmas Kartasura di Kecamatan Kartasura dijadikan satu manajemen atau pengelolaan, pelayanan Puskesmas Pabelan dinilai lebih komplit. Pasien yang berobat ke Puskesmas Pabelan bisa menjalani rawat inap.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Tapi sejak dijadikan satu pengelolaan dan dipusatkan di Puskesmas Kartasura saja, sekarang kalau perlu rawat inap di Puskesmas Pabelan harus dirujuk ke Puskesmas Kartasura. Jadinya lebih jauh dan butuh biaya transportasi lagi untuk ke Puskesmas Kartasura,” terang Imam kepada wartawan, Rabu (15/9).

Sebelum direposisi, Puskesmas I dan Puskesmas II di setiap kecamatan di Sukoharjo berdiri mandiri. Namun, sejak adanya kebijakan dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) manajemennya dijadikan satu dan dikepalai satu orang pejabat. Dua Puskesmas di Kecamatan Kartasura pun dipusatkan di Puskesmas Kartasura saja. Sementara Puskesmas II Kecamatan Kartasura atau Puskesmas Pabelan hanya sebagai Puskesmas pembantu.

“Warga sekitar sini banyak yang mengeluh, karena banyak masyarakat yang menggantungkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Pabelan. Namun, sejak dijadikan satu, pelayanan kesehatan di Puskesmas Pabelan berkurang karena sebagian tenaga kesehatan juga berpusat ke Puskesmas Kartasura,” urai Imam.

Sementara, Kepala DKK Sukoharjo, Agus Prihatmo W saat dijumpai di Gedung DPRD Sukoharjo mengatakan kebijakan reposisi Puskesmas di setiap kecamatan dilakukan untuk efesiensi pengelolaan. Yang semula total Puskesmas di Sukoharjo berjumlah 21, menjadi 12 Puskesmas saja. Dan Puskesmas II di setiap kecamatan itu menginduk ke Puskesmas pusat yang ada di masing-masing kecamatan.

“Reposisi itu dilakukan untuk meningkatkan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat (UPK dan UPM). Karena sebelumnya, meski kedua Puskesmas di tiap kecamatan melayani rawat inap, tapi pelayanannya pun kurang maksimal. Seperti banyak kamar yang masih disekat dengan teriplek, dan lain-lain,” terang Agus.


hkt

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya