SOLOPOS.COM - Ilustrasi Puskesmas (JIBI/Solopos/Dok)

Ilustrasi Puskesmas (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Ilustrasi Puskesmas (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Solopos.com, SOLO — Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo mulai merintis penggunaan obat tradisional sebagai alternatif obat kimiawi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pelatihan sejumlah tenaga medis di puskesmas menjadi langkah menuju hal tersebut.

Kepala DKK, Siti Wahyuningsih, saat ditemui wartawan di Balai Kota, Kamis (26/9/2013), mengatakan pelatihan meramu obat tradisional sejauh ini suah menyasar kepala puskesmas dan kepala apotek. Namun demikian, pihaknya menilai pelatihan masih perlu dikembangkan kepada tenaga medis fungsional.

“Mereka kan yang terjun langsung menghadapi pasien,” ujar perempuan yang akrab disapa Ning ini.

Ning mengakui belum meratanya pelatihan saintifikasi menghambat perwujudan puskesmas khusus obat tradisional. Sejauh ini, pihaknya hanya bisa mendorong tenaga medis terlatih agar menularkan ilmu ke anak buahnya. Pihaknya menyebut tenaga puskesmas yang telah dilatih di antaranya di Gajahan, Jayengan dan Ngoresan.

“Arahnya memang ke puskesmas khusus. Saat ini masih berproses sembari menunggu kesiapan SDM dan fasilitas,” kata dia.

Kabid Upaya Kesehatan DKK, Setyowati, mengatakan upaya pengembangan obat tradisional sangat diperlukan bagi pelayanan kesehatan masyarakat. Terlebih saat ini harga obat kimiawi, tak terkecuali generik, terus merambat naik efek melemahnya rupiah.

Sementara obat tradisional terstandar yang ada di pasaran kini masih sangat terbatas. Setyowati menguraikan obat tradisional yang sudah sering dipakai yakni obat herbal untuk diabetes, hipertensi, asam urat hingga obat pelancar ASI.

“Obat tradisional sebenarnya lebih unggul dibanding obat kimia. Selain lebih murah, efek sampingnya lebih minim (dibanding obat kimia),” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD, Teguh Prakosa, mendukung rintisan pengembangan obat tradisional yang dilakukan DKK. Menurutnya, pengembangan obat tradisional selama ini belum terlalu tersentuh oleh masyarakat pun pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya