SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/AIDS. (freepik)

Solopos.com, BOYOLALI Dinas Kesehatan Boyolali menambahkan pelayanan bagi Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di sejumlah puskesmas Boyolali.  Berdasarkan 25 puskesmas yang ada, sebanyak 21 puskesmas di Boyolali siap memberikan pelayanan bagi ODHA.

Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Puji Astuti menjelaskan peningkatan jumlah layanan tes dan pengobatan di puskesmas bagi ODHA tersebut menjadi upaya pemerintah untuk lebih dekat menjangkau ODHA.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pemerintah bisa lebih optimal dalam memberikan pelayanan pengobatan maupun penemuan kasus-kasus baru terkait HIV/AIDS di Boyolali.

“Pelayanan dukungan pengobatan, artinya kami temukan orangnya, kami obati, kami harapkan sampai sembuh, dan tetap kami dampingi. Karena pengobatan untuk hal seperti ini adalah pengobatan yang sifatnya itu lama,” jelasnya di sela kegiatan Workshop Test And Treat di Hotel & Convention Alana Solo, Rabu (30/11/2022).

Baca juga: KDS Merbabu Boyolali, Wadah Saling Support ODHA dan ADHA

Puji tidak ingin para ODHA bosan meminum obat, mereka perlu mendapat pendampingan untuk dukungan rehabilitasi.

Oleh karena itu, pelayanan bagi ODHA di puskesmas akan dilakukan secara komprehensif, mulai dari tindakan promotif, diagnosa, pengobatan, hingga dukungan rehabilitasi pada ODHA.

“Sehingga tenaga kesehatan kami kuatkan, baik itu kemampuan untuk mendiagnosa, dan juga untuk mengobati. Kami harapkan tidak ada penderita TB yang tidak terlayani sampai sembuh, sampai pengobatan,” kata Puji.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Boyolali, Teguh Tri Kuncoro, menyebutkan ada 10 puskesmas yang mengikuti workshop atau pembekalan dalam pelayanan ODHA.

Puskesmas tersebut meliputi Puskesmas Mojosongo, Kemusu, Wonosamodro, Musuk, Cepogo, Selo, Klego 1, Sambi, Gladagsari, dan Sawit.

Baca juga: KASUS HIV/AIDS : Pulang dari Luar Negeri, 10 TKI Boyolali Terinfeksi HIV/AIDS

“Masing-masing puskesmas mengirimkan lima tenaga kesehatan, termasuk dokter di dalamnya, kegiatan ini di mulai selama tiga hari, sejak hari Senin kemarin,” ucap teguh.

Sementara, puskesmas yang sudah mendapat workshop lebih dahulu meliputi Puskesmas Boyolali 1, Boyolali 2, Teras, Banyudono 1, Ngemplak, Nogosari, Andong, Ampel, Karanggede, Simo, dan Juwangi.

Sementara, empat puskesmas yang belum membuka layanan bagi ODHA, yakni puskesmas Tamansari, Banyudono 2, Klego 2, dan Wonosegoro. Lebih lanjut, Teguh mengatakan ada tiga rumah sakit di Boyolali yang membuka layanan bagi ODHA.

“Rumah Sakit Pandan Arang, RSUD Waras Wiris, dan RSUD Simo,” kata dia.

Baca juga: 25 ODHA Terima Bantuan Kewirausahaan dari Kemensos, KPA Solo: Biar Mandiri

Salah satu peserta workshop, dr. Putut Himawan mewakili puskesmas Karanggede untuk ikuti kegiatan tersebut. Selama tiga hari, Putut mendapat pelatihan dari Dinas Kesehatan Boyolali dan Dinas Provinsi Jawa Tengah.

“Kami yang mengikuti ada lima, yakni dokter, perawat, rekam medis, analis laborat, dan apotek,” ucap dia.

Putut mengaku mendapat materi penatalaksanaan mandiri dalam penanganan dan penemuan kasus HIV di puskesmas.

Pada prinsipnya, kata Putut, puskesmas nanti bisa mandiri dalam memberikan pengobatan pasien HIV dan bisa menemukan kasus baru di wilayah kerjanya, sehingga bisa memutus rantai HIV.

Baca juga: Peroleh Bantuan dari Kemensos, ODHA di Klaten Ini Ingin Serius Beternak Bebek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya