SOLOPOS.COM - Pemain PSIS Semarang merayakan gol yagn dicetak ke gawang PSS Sleman, Sabtu (2/11/2019). (Twitter.com)

Solopos.com, SLEMAN — Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro menduga faktor kelelahan menjadi salah satu pemicu para penggawa Super Elang Jawa bisa ditaklukkan PSIS Semarang dengan skor 0-3 dalam laga lanjutan Liga 1 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (2/11/2019).

Seto saat jumpa pers seusai laga menilai faktor kelelahan serta waktu pemulihan yang pendek setelah laga tandang kontra Persebaya pada Selasa (29/10/2019) membuat performa beberapa pemain PSS Sleman menurun. "Ada beberapa pemain yang menurut saya di bawah perform mungkin bisa jadi recovery yang cukup mepet. Tapi kita coba perbaiki," kata Seto.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut Seto, sebenarnya pertandingan PSS versus PSIS berlangsung menarik, saling terbuka, dan saling menyerang. Hanya saja, timnya harus belajar bagaimana cara mengantisipasi kecepatan dan cara bermain PSIS Semarang.

"Bagaimana cara bermain mungkin harus lebih detail dan lebih paham. Harapannya, dengan situasi yang capek, saya harus mengarahkan pemain untuk lebih sesuai dengan kondisi fisik," kata dia.

Seto mengaku tidak tahu pasti kejadian sebelum penalti yang menjadi peluang PSIS Semarang mencetak gol pertama. Meski demikian, kondisi itu dapat menjadi pembelajaran bagi para pemain.

"Saya tidak tahu pasti kejadiannya. Tapi pembelajaran bagi kami sebelum terjadi penalti itu. ini harus kita beritahukan ke pemain," kata dia.

Saat timnya tertinggal 0-2, Seto mengaku sengaja memasukkan Hari Yudo sehingga formasi menjadi 4-4-2 dengan tujuan meningkatkan variasi serangan meski tetap kebobolan. Menjelang menit-menit akhir laga, formasi dikembalikan seperti semula.

"Saya ingin melihat dan memberikan Yudo pengalaman, sekalian melihat bagaimana dia sebagai pemain dari Liga 3, walaupun akhirnya hanya tujuh menit. Tapi itu bisa jadi gambaran nantinya," kata dia.

Selain faktor teknis, menurut dia, faktor lain yang membuat PSS selalu kesulitan menang saat laga kandang adalah keinginan pemain yang terlalu besar untuk memenangi pertandingan. "Itu justru jadi beban," kata Seto.

Salah satu pemain PSS, Rangga Muslim berharap permainan PSIS Semarang yang dinilai lebih baik dapat menjadi pembelajaran bagi timnya untuk menghadapi laga selanjutnya. "Mungkin PSIS Semarang bermain lebih baik dari kami. Ini jadi pembelajaran buat kami agar bisa jadi lebih baik," kata Rangga.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya